Bojonegoro (pilar.id) – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, kembali mencatatkan tonggak penting di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) dengan mencapai produksi full capacity sebesar 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Produksi ini dicapai secara stabil untuk jangka waktu panjang, menandai babak baru bagi lapangan gas tersebut.
General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras pekerja yang mengoperasikan Gas Processing Facility (GPF) di Lapangan JTB selama 7 x 24 jam.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi target produksi sales gas full capacity sebesar 192 MMSCFD, guna memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Produksi gas penuh yang dicapai pada Rabu (22/5) ini bahkan telah melampaui persyaratan kontraktual JTB Project, yang mengharuskan performance test GPF selama 3 x 24 jam.
“Kami sangat bangga, bertepatan dengan semangat Kebangkitan Nasional, JTB mempersembahkan produksi full capacity 192 juta MMSCFD. Ini merupakan upaya terbaik anak bangsa untuk Indonesia Emas.
Produk JTB yang 100 persen berupa gas juga merupakan kontribusi kami terhadap upaya transisi energi menuju energi bersih,” ujar Mefredi.
Peran strategis PEPC adalah memastikan kelancaran pengiriman gas dari Lapangan JTB sesuai nominasi buyer melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Gas dari JTB saat ini didistribusikan dan diserap oleh PGN, PLN, PKG, industri, serta untuk jaringan gas rumah tangga (jargas).
Lapangan JTB telah beroperasi sejak 20 September 2022, dan pada awal produksinya, gas yang dihasilkan mencapai 70 MMSCFD. Produksi tersebut secara bertahap meningkat hingga beberapa kali mencapai 192 MMSCFD, meski untuk durasi yang pendek karena keterbatasan permintaan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pencapaian penting ini diiringi dengan peningkatan kinerja, menjaga operasi yang aman dengan fasilitas produksi yang andal, serta memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Mefredi menekankan bahwa ke depannya, PEPC berkomitmen untuk menjaga capaian produksi di Lapangan JTB dengan menjaga aspek reliability dan integrity fasilitas produksi atau GPF agar beroperasi 100 persen.
“Disamping itu, penting untuk selalu menerapkan implementasi aspek HSSE dalam operasi perusahaan dan melakukan upaya optimasi penyerapan gas JTB sesuai komitmen buyer atau PJBG,” jelasnya.
Prestasi dalam Aspek HSSE
Komitmen PEPC JTB dalam mendukung aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) ditunjukkan dengan capaian jam kerja selamat lebih dari 65,9 juta jam kerja.
Dengan pencapaian ini, PEPC menunjukkan keseriusannya dalam mendukung transisi energi dan menyediakan energi bersih bagi Indonesia, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai pemain kunci dalam industri minyak dan gas nasional. (riq/hdl)