Jakarta (pilar.id) – Seabagai pemegang Presidensi G20, Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan agenda ketahanan pangan. Salah satunya dengan program food estate.
Demi mendukung keberhasilan agenda ketahanan pangan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun turut ambil bagian. Caranya melalui dukungan infrastruktur pertanian demi menciptakan ketahanan pangan Indonesia.
Pembangunan infrastruktur yang difokuskan pada sistem irigasi tersebut pun telah dilakukan oleh Kementerian PUPR. Sebagian besar realisasinya kini masih pada pembangunan bendungan.
Sebab dengan keberadaan bendungan sebagai penampung air, petani nantinya akan lebih mudah mengatur dan mengelola musim tanam dan tidak selalu tergantung dengan air hujan.
“Dukungan PUPR seperti apa? Pertama, tidak mungkin lahan-lahan ditanami tanpa air. Kalau ada air di daerah tersebut mudah, tinggal disalurkan. Namun terdapat banyak tempat yang petani bisa menanam, tetapi airnya tidak ada. Oleh karena itu dibangun jaringan-jaringan irigasi,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dalam media gathering di Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022).
Pada Tahun 2021, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan pembangunan 13 bendungan. Sedangkan pada tahun 2022, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian 11 bendungan dan 13 bendungan pada tahun 2023.
“Intinya dengan kita mempunyai tampungan air melalui bendungan, ada kemudahan untuk melakukan penanaman sepanjang tahun. Inilah dukungan riil untuk infrastruktur ketahanan pangan kita,” katanya.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan pentingnya sumber daya air sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.
Pengelolaan air yang baik, katanya, akan mendukung pencapaian “Sustainable Development Goals” (SDGs) untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kekurangan sumber daya, termasuk air.
Basuki mengungkapkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dengan jumlah penduduk sekitar 271 juta jiwa dan potensi air permukaan sekitar 2,78 triliun meter kubik. Namun potensi tersebut tidak merata dalam skala tempat dan waktu.
Untuk menjamin ketahanan air dan pangan, paparnya, pada periode 2015-2024, Pemerintah Indonesia berkomitmen membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada perhubungan air, pangan, dan energi. (fat/antara)