Jakarta (pilar.id) – Indonesia memiliki banyak tokoh-tokoh perempuan yang memiliki jasa besar dalam sejarah kemerdekaan.
Salah satunya adalah perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat yang jadi sosok Google Doodle hari ini yakni, Raden Ayu Lasminingrat.
RA Lasminingrat merupakan sosok perempuan yang disebut sebagai pelopor kemajuan perempuan Sunda. RA Lasminingrat juga merupakan pendiri dari Sakola Kautaman Istri.
Sekolah yang mulanya terbatas dibuka untuk perempuan kalangan priyayi Sunda tersebut didirikan oleh RA Lasminigrat pada tahun 1907 dan mengambil tempat di Ruang Gamelan Pendopo Garut.
Sakola Kautaman Istri ini didirikan oleh RA Lasminingrat setelah ia menikah dengan Bupati Garut, Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII.
Namun lambat laun, sekolah ini juga mulai menerima murid dari kalangan rakyat biasa dengan jumlah murid mencapai 200 orang pada tahun 1911.
Ketika itu, Sakola Kautaman Istri sudah berpindah tempat ke Jalan Ranggalawe dan mulai didirikan lima ruang kelas untuk pembelajaran di sebelah pendopo.
Setelah lima tahun beroperasi sejak pendiriannya, Sakola Kautaman Istri kemudian mendapatkan pengakuan dari Belanda di tahun 1913 lewat penerbitan akta Nomor 12 tertanggal 12 Februari 1913.
Tahun dimana Sakola Kautaman Istri ini mendapatkan legalitas dari Belanda, bertepatan dengan pegantian nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut yakni pada tahun 1913.
Lokasi dan bangunan yang dulu digunakan oleh RA Lasminingrat untuk mendirikan Sakola Kautaman Istri, saat ini juga masih terus digunakan untuk kepentingan pendidikan dan dipakai oleh SMA Negeri 1 Garut yang ada di timur alun-alun Kabupaten Garut.
Sedangkan gedung Sakola Kautaman Istri yang ada di Jalan Ranggalawe pernah berganti menjadi Sekolah Rakyat di masa pendudukan Jepang.
Mulai saat itu pula Sakola Kautaman Istri yang berganti jadi Sekolah Rakyat menerima murid laki-laki. Dan sejak tahun 1950, SR yang dulunya Sakola Kautaman Istri berganti lagi menjadi SDN Ranggalawe I dan SDN Ranggalawe IV.
Selain mengajar, RA Lasminingrat yang merupakan anak seorang penghulu sekaligus sastrawan juga beberapa kali menulis buku cerita dan menyadur cerita-cerita dongeng dari bahasa asing.
Buku cerita karangan RA Lasminingrat yagn juga berisi cerita saduran dari bahasa asing yang sudah disesuaikan dengan budaya Sunda tersebut, ia gunakan sebagai sarana mendidik anak-anak.
Buku-buku cerita tersebut, semuanya ia tulis dalam bahasa Sunda dan dimaksudkan untuk memberikan pendidikan terkait pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi hingga sosiologi kepada anak-anak.
RA Lasminingrat meninggal pada 10 April 1948 di usianya yang ke-94 tahun. Jasad RA Lasminingrat disemayamkan di belakang Masjid Agung Garut.
Dan saat ini, kisah dan perjuangannya mengembangkan pendidikan untuk para perempuan Sunda diabadikan oleh Google lewat Google Doodle pada tanggal 29 Maret. Sesuai dengan tanggal lahir RA Lasminingrat pada 29 Maret 1854. (fat)