Surabaya (pilar.id) – Menyambut Hari Idul Adha, masyarakat sebaiknya tetap melihat ini sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghormati ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, jadi bukan sekadar kesempatan untuk menikmati hidangan lezat.
Lailatul Muniroh, SKM, MKes, Dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), menjelaskan bahwa konsumsi makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi individu dan menjaga keseimbangan dalam pola makan.
“Setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan,” ujar Lailatul Muniroh.
Dia juga menekankan bahwa porsi daging kurban yang dikonsumsi setiap hari harus sesuai dengan panduan untuk memenuhi kebutuhan protein dan zat gizi lainnya. Selain itu, konsumsi daging juga harus seimbang dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai seperti tahu dan tempe.
Jika masyarakat mengonsumsi daging kurban yang mengandung lemak tinggi, penting untuk mengimbanginya dengan memilih makanan rendah lemak pada waktu lain.
Menghindari konsumsi daging secara berlebihan juga penting untuk menjaga keseimbangan diet. Pada akhirnya, diversifikasi pola makan akan membantu memastikan asupan gizi yang seimbang.
“Selain daging kurban, pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan lain, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral,” tambahnya.
Tidak hanya bijaksana dalam konsumsi, Lailatul Muniroh juga menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam pengolahan daging. Pastikan daging diolah dengan baik dan sesuai dengan standar kebersihan dan kehigienisan. Selama proses pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan daging, tetap jaga kebersihan untuk mencegah kontaminasi bakteri atau patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Dengan mengikuti anjuran tersebut, masyarakat dapat menikmati hidangan lezat pada hari raya Idul Adha dengan bijaksana dan menjaga kesehatan mereka sepanjang perayaan. (ret/hdl)