Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan Kampoeng Mandiri RW V di Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya pada Sabtu (3/6/2023).
Sebagai Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, Khofifah secara khusus memberikan apresiasi kepada Kampung Mandiri Kedung Baruk Surabaya karena menjadi kampung pertama yang menginisiasi konsep Kampung Mandiri di Jawa Timur.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Hal ini menunjukkan pemikiran yang kreatif. Dan ini merupakan hasil dari kemandirian yang dilakukan oleh masyarakat,” tegasnya.
“Jika desa memiliki indikator kemandirian yang ditentukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, maka di Jawa Timur ada 1492 Desa Mandiri. Dan Kampung Mandiri, inilah yang menjadi inisiatornya, yaitu RW 5 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, yang menarik perhatian Gubernur Khofifah adalah fakta bahwa Kampung Mandiri ini merupakan inisiatif dari mantan Kapolres Surabaya Timur, yang saat ini menjabat sebagai Pati Bintang Dua, Irjen Pol. Dr. Juansih.
“Saya memberikan apresiasi, karena setiap bidang fungsionalnya sangat efektif. Kita bisa melihat di sini ada lapangan bulu tangkis, ada sekolah hijau, budidaya ikan, hidroponik, dan lain-lain,” katanya.
Lebih lanjut, Ketua Muslimat NU ini berharap bahwa Kampung Mandiri ini dapat dikembangkan menjadi Kampung Devisa. Dalam hal ini, ia juga mengingatkan bahwa terdapat syarat tertentu untuk produk-produk yang dihasilkan. Hal ini dilakukan agar UMKM yang berada di Kampung Mandiri dapat meningkat menjadi Kampung Devisa.
Hal tersebut sejalan dengan misi Gubernur Khofifah, karena jika Kampung Mandiri naik kelas menjadi Kampung Devisa, maka akan ada bantuan pembiayaan dari pihak perbankan serta pendampingan produk agar layak diekspor.
“Misalnya dalam hal desain, akses pasar, dan tim pendampingan. Saat ini, hanya Desa Devisa yang termasuk dalam Desa Mandiri. Indikator kemandirian Desa Mandiri ditentukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI ini berharap bahwa Kampung Mandiri di kawasan Kedung Baruk dapat menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lainnya, tidak hanya di Surabaya dan Jawa Timur, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Selama acara tersebut, Gubernur Khofifah juga melakukan kunjungan ke sekolah hijau, beberapa UKM, dan industri rumah tangga Ecoprint yang berada di wilayah tersebut.
Sementara itu, Ketua Program Kampoeng Mandiri RW V Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya, Didik Edi Susilo, mengatakan bahwa Kampung Mandiri ini tidak terlepas dari kontribusi Gubernur Khofifah yang menginisiasi konsep Desa Mandiri di Jawa Timur.
“Jejak ibu sangat luar biasa dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika nanti Desa Mandiri dan Kampung Mandiri dapat berpasangan di Jawa Timur, ini akan menjadi daerah yang makmur,” ujarnya.
Didi menyatakan bahwa warga Kampung Mandiri RW V, Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, siap menjadi mentor untuk menciptakan Kampung Mandiri di Jawa Timur. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang tinggal di wilayah perkampungan dapat mandiri dan memberikan nilai tambah.
“Dengan demikian, masyarakat dapat maju sesuai dengan perkembangan zaman, dan tentunya ini akan berkelanjutan. Di sini, partisipasi masyarakat sangat tinggi, terutama dengan kerjasama bersama Pelindo yang membina kami untuk menarik pengunjung dari luar negeri ke tempat kami,” kata Didi. (usm/hdl)