Semarang (pilar.id) – Muhammad Zinedine Alam Ganjar, Ketua Harian E-Sports Indonesia (ESI) Jawa Tengah, memiliki misi untuk mengubah stigma masyarakat terhadap olahraga elektronik atau E-Sports. Alam percaya bahwa E-Sports memiliki potensi besar dalam bidang industri dan sosial, dan dapat berkembang lebih maju.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Alam setelah memimpin rapat kerja daerah (rakerda) ESI Jawa Tengah di Monod Huis, Kawasan Kota Lama Semarang, pada Sabtu (27/5/2023). Rakerda ESI Jawa Tengah ini merupakan rakerda pertama yang dipimpin oleh kepengurusan baru di bawah kepemimpinannya.
“Baru saja selesai rakerda, kami mempersiapkan program kerja untuk setahun ke depan dan melakukan sosialisasi kepada kabupaten dan kota terkait fokus kami ke depan,” ujar putra Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini.
Selain sosialisasi, rakerda juga membahas persiapan menuju Porprov Jawa Tengah 2023 yang akan berlangsung pada awal Agustus mendatang, serta persiapan untuk berpartisipasi dalam PON XXI 2024.
“Mengingat Porprov akan segera dimulai pada bulan Agustus, kami sedang fokus menyelesaikan persiapan teknis dan fokus pada sosialisasi ke kabupaten dan kota, mereka juga sedang mempersiapkan atletnya. Karena hasil dari Porprov juga akan menjadi pertimbangan untuk mengirimkan atlet ke PON,” jelasnya.
Alam, yang merupakan anak dari pasangan Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, memiliki ambisi untuk mengembangkan dan memajukan E-Sports di Jawa Tengah. Hal ini juga ditegaskan dalam rakerda tersebut.
“Dalam kepengurusan kali ini, kami ingin menyampaikan bahwa kami memiliki komitmen dan passion, serta rencana pengembangan. Kami ingin mengembangkan E-Sports ke arah yang lebih baik,” ucapnya, seorang mahasiswa Teknik Industri di UGM.
Alam optimis bahwa E-Sports di Jawa Tengah dapat berkembang dan meraih prestasi yang membanggakan. Terutama setelah keberhasilan E-Sports Jawa Tengah dalam SEA Games 2023 yang lalu, di mana mereka mengirimkan tiga atlet dan berkontribusi pada perolehan medali emas Indonesia.
“Potensi untuk meraih medali pasti ada, yang penting pada Porprov ini kita melakukan talent scouting secara maksimal. Kami ingin menemukan bibit-bibit baru yang sebelumnya belum dikenal, namun memiliki potensi yang sangat baik,” tegasnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Alam meminta dukungan dari semua pihak, tidak hanya komunitas E-Sports, tetapi juga sinergi antara asosiasi, industri, dan perusahaan swasta.
“Masing-masing pihak dapat bekerja secara sinergis agar perkembangan E-Sports di Jawa Tengah tidak hanya terbatas pada level ini, tetapi juga dapat merambah ke bawah. Selain itu, stigma bahwa E-Sports hanya sekadar permainan harus dihapuskan, karena E-Sports juga memiliki potensi dalam bidang industri dan sosial,” tandasnya.
Sebagai informasi tambahan, atlet E-Sports Jawa Tengah telah memberikan banyak kontribusi dan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Baru-baru ini, pada PON XX Papua 2021, Tim E-Sports Jawa Tengah meraih medali perak dalam cabang Mobile Legends dan menempati peringkat ke-8 dalam cabang PUBG Mobile dari total 16 provinsi.
Pada ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VI 2021 di Palembang, atlet E-Sports Jawa Tengah, Rizal Danyarta alias Ivander, berhasil meraih juara pertama dalam nomor e-Football PES.
Selain itu, Rizal Danyarta juga pernah berkompetisi di liga tertinggi di Thailand, yaitu Thai E-League Pro.
Kemudian, pada SEA Games 2023, tiga atlet dari Jawa Tengah juga dikirim untuk memperkuat Timnas E-Sports Indonesia. Salah satunya berhasil meraih medali emas dalam nomor PUBG Mobile. (usm/hdl)