Surabaya, 7 Juni 2023 – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) kembali meluncurkan misi kemanusiaan di Indonesia Timur, dengan mengunjungi kepulauan Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam misi ini, RSTKA bekerja sama dengan Protelindo, Fransseda Foundation, dan Northstar Foundation untuk menjalankan sejumlah program seperti skrining penyakit jantung bawaan, skrining stunting, dan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Menurut dr. Agus Harianto, Sp.B, selaku Direktur RSTKA, pemilihan NTT sebagai tujuan misi kemanusiaan ini didasarkan pada alasan bahwa NTT merupakan salah satu daerah binaan Universitas Airlangga (UNAIR). Meskipun RSTKA belum dapat mencakup daerah yang lebih jauh karena keterbatasan sumber daya, salah satu fokus program kali ini adalah mengurangi angka stunting yang masih tinggi di NTT.
Dalam pelaksanaan misi ini, RSTKA bekerja sama secara penuh dengan pemerintah dan tenaga kesehatan di rumah sakit daerah. Upaya ini dilakukan dengan memelihara keyakinan dan empati untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan, dengan mengusung tema “Karena Setiap Orang Pulau Berharga” dalam bakti RSTKA tahun 2023 ini.
Sebanyak 17 relawan terdiri dari dokter spesialis THT, PPDS obsgyn, anak, kardiologi, anestesi, dokter umum, perawat bedah, apoteker, dan dokumentator terlibat dalam misi ini. Pada periode pertama, RSTKA mengunjungi tiga kota yaitu Nagekeo, Ende, dan Larantuka mulai tanggal 15 Mei hingga 3 Juni 2023.
RSTKA memberikan pelayanan di berbagai lokasi seperti RSUD Aeramo Nagekeo, Puskesmas Kota, Posyandu Lape, Posyandu Danga, dan Posyandu Aeramo. Selama tujuh hari pelayanan di RSUD Aeramo, RSTKA berhasil melayani sebanyak 149 pasien THT, 91 pasien di poli anak, dan 56 pasien di poli kardiologi.
Selain itu, dilakukan skrining terhadap 68 ibu hamil dan pelayanan posyandu kepada 108 anak di puskesmas dan posyandu.
Di Ende, RSTKA memberikan pelayanan di RSUD Ende, Puskesmas Onekore, serta kelurahan Potulando, Kelimutu, dan Mautapaga. Selama lima hari pelayanan di RSUD Ende, RSTKA berhasil melayani 216 pasien di poli THT, 220 pasien di poli saraf, dan 23 pasien di poli kardiologi. Selain itu, dilakukan pelayanan ANC dan USG terhadap 14 ibu hamil serta skrining stunting terhadap 64 anak di puskesmas dan posyandu.
Di Larantuka, RSTKA bersama Klinik Mata Tritya Surabaya menyelenggarakan pelayanan operasi mata gratis di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Tim yang terdiri dari dua dokter spesialis mata, satu dokter PPDS mata, dan 30 tenaga kesehatan lainnya berhasil melakukan screening terhadap 267 pasien dan melakukan operasi terhadap 45 pasien pterygium dan 82 pasien katarak. Selain itu, RSTKA juga memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Oka, Kelurahan Pantai Besar, dan Kelurahan Lewolere.
Dalam periode tersebut, RSTKA melayani 118 pasien di poli THT, 17 pasien di poli kardiologi dengan 9 pasien menjalani echochardiography. Selain itu, dilakukan pelayanan ANC dan USG terhadap 51 ibu hamil serta skrining stunting terhadap 48 anak di puskesmas dan posyandu.
Dalam satu periode ini, RSTKA berhasil melaksanakan misi kemanusiaan di Pulau Flores dengan melibatkan relawan baru yang akan melanjutkan tugas di pulau-pulau lain di NTT pada periode kedua.
RSTKA juga membuka donasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang masih besar di wilayah kepulauan tersebut. Dalam bakti ini, RSTKA berusaha menjadi inisiator dalam peningkatan pelayanan kesehatan, terutama di wilayah kepulauan NTT. (hdl)