Jakarta (pilar.id) – Menko Polhukam Mahfud MD mengunjungi lokasi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat Rabu (7/12/2022). Setelah meninjau TKP, Mahfud menjenguk korban di RS Immanuel Bandung.
“Saya nengkok korban yang terluka, yang meninggal sudah dikuburkan,” kata Mahfud, di Bandung, Rabu (7/12/2022).
Untuk diketahui, peristiwa ledakan bom di Mapolsek Astana Anyar mengakibatkan 11 orang menjadi korban. Sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi, dan seorang warga sipil. Aiptu Anumerta Sofyan sejauh ini menjadi satu-satunya korban meninggal dunia akibat ledakan bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
Pada kesempatan tersebut, Mahfud menyampaikan, semua orang harus waspada. Terutama, aparat keamanan, Densus 88, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Karena, menurut Mahfud, jaringan terorisme masih ada hingga saat ini.
“Meskipun sebenarnya secara kuantitas sudah jauh menurun. Sejak 2018 sampai sekarang itu sudah jarang-jarang terjadinya, sekali-sekali terjadi. Tetapi masih ada,” kata Mahfud.
Ia meminta masyarakat agar memaklumi ketika aparat bertindak tegas. Mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) itu lantas menyindir orang-orang yang memberikan tanggpan miring atau ‘nyinyir’, ketika aparat tegas dalam menangkap teroris tapi dianggap sewenang-wenang.
“Tapi kalau tidak menangkap, lalu dibilang bodoh, dibilang lalai. Oleh sebab itu mari bekerja sama, saling pengertian, menjaga negara ini. Kita melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya preventif, antisipatif, bahkan pre-emptif,” ujar Mahfud. (ach/hdl)