Jakarta (pilar.id) – Generasi digital native Gen Z telah dikenal dengan sikap idealisnya, terutama terkait isu-isu perubahan iklim, kesetaraan, dan praktik keberlanjutan. Untuk mengajak mereka berkontribusi dalam pendidikan dan keberlanjutan, Samsung mengadakan Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) sebagai wujud komitmennya untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Program ini memberikan kesempatan bagi siswa Indonesia untuk mewujudkan mimpi mereka di bidang pendidikan dan keberlanjutan. Lebih dari 300 proposal telah diterima, dan 40 proposal yang berasal dari berbagai kota di Indonesia dipilih sebagai semifinalis dari SMA, SMK, dan MA.
Para semifinalis akan mengikuti pelatihan Design Thinking dan sesi mentoring yang disiapkan oleh Samsung. Design Thinking adalah proses pemecahan masalah kreatif yang berfokus pada manusia dengan lima langkah, termasuk mengidentifikasi kebutuhan komunitas dan menghasilkan ide-ide kreatif yang relevan.
Para peserta akan merumuskan masalah dan mencari solusi melalui prototype project yang dapat memberikan perubahan positif bagi komunitas sekitar. Mentor dari Samsung dan berbagai bidang akan membantu para peserta dalam mengimplementasikan ide-ide mereka.
Teddy Utoyo, mentor dari Samsung Electronics Indonesia menyatakan bahwa para peserta memiliki ide yang idealis dan tugas mereka sebagai mentor adalah menghubungkan ide tersebut dengan kondisi saat ini untuk menjadi solusi yang nyata.
Peserta sangat mengapresiasi sesi Design Thinking dan Mentoring karena membantu mereka mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengasah soft skill yang akan berguna di masa depan. Program ini juga menunjukkan bahwa siswa SMA, SMK, dan MA peduli dengan lingkungan mereka dan siap berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif. (usm/hdl)