Jakarta (pilar.id) – Sekelompok pengguna sepatu roda beberapa hari lalu sempat viral dan jadi perbincangan di jagad media sosial. Penyebabnya, ada netizen yang mengunggah video sekelompok pengguna sepatu roda meluncur dengan kecepatan tinggi di tengah jalanan di Jakarta.
Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Minggu (8/5/2022). Para pesepatu roda tersebut, diduga merupakan sekelompok atlet yang sedang berlatih. Mereka terlihat berbaria dalam satu baris panjang dan meluncur di tengah ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Aksi tersebut pun mendapat tanggapan dari Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Perserosi), Sandra Erawanto. Ia sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh sejumlah atlet sepatu roda tersebut.
Sandra pun segera meminta klarifikasi ke Perserosi Pengrov DKI Jakarta dan menegaskan akan memperketat aturan latihan di jalan raya.
“Ada dua hal kami soroti atas kejadian tersebut. Pertama ada keteledoran dan kekurangan persiapan dan prosedur yang dilakukan dan sudah diklarifikasi oleh Perserosi DKI, dalam hal Pak Muhammad Sal selaku ketua umum,” kata Sandra , Rabu (11/5/2022).
Kedua, lanjut kata mahasiswa S3 Universiti Kuala Lumpur di Malaysia itu, bahwa benar sebagian dari mereka yang berlatih di jalan raya adalah atlet peraih emas PON Papua asal DKI yang tengah dipersiapkan untuk menjalani pemusatan latihan nasional Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Dia juga mengatakan berdasarkan klarifikasi Perserosi DKI, para atlet berlatih karena arena resmi di Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA) masih ditutup dan baru dibuka Senin (9/5/2022). Perserosi DKI pun sebelumnya secara terbuka meminta maaf atas insiden tersebut.
“Kemarin itu latihan maraton 42 kilometer. Namun teman-teman di DKI memang mengakui ada kesalahan bahwa seharusnya proses latihan ada pengawalan baik di depan dan di belakang rombongan atlet,” kata dia.
Sandra mengatakan kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi penggiat sepatu roda yang harus berbagi jalan dengan pengguna lainnya.
“Kalau memang ada penggunaan jalan khusus secara formal dan sebagainya itu harus bersurat sehingga ada wilayah khusus, tanda khusus, dan pengamanannya juga khusus,” kata dia, karena latihan di jalan raya biasa dilakukan, khususnya untuk atlet sepatu roda spesialis maraton, namun dengan ketentuan dan prosedur khusus.
Widyaiswara Kementerian Sekretariat Negara RI itu juga mengungkapkan bahwa di Eropa seperti Jerman dan Belanda atlet maraton biasa berlatih di jalan raya.
“Anak-anak yang latihan kemarin itu adalah pahlawan Indonesia di dunia internasional yang mengibarkan Merah Putih. Beberapa di antaranya mereka yang menang di dunia internasional. Itu catatan penting dan mereka harus di kawal ketika berlatih,” ujar Sandra.
Sandra mengambil sisi baik dari kejadian tersebut. Dia berkeyakinan pemerintah, khususnya Pengrov DKI makin perhatian dalam memberikan lintasan khusus untuk sepatu roda maraton yang latihannya di jalan raya.
Menurut dia, Indonesia memiliki banyak atlet potensial di bawah naungan Perserosi. Untuk itu, perlu banyak arena latihan atlet demi menunjang prestasi.
“Kami berharap yang negatif tentu tidak terulang lagi dan kami juga berharap jalur sepeda boleh digunakan untuk sepatu roda karena di negara lain pun demikian. Kami berharap dukungan dari pemerintah untuk memberikan ruang kepada Perserosi termasuk pengurus kami di wilayah agar membantu penggunaan venue,” pungkasnya. (fat)