Semarang (pilar.id) – Tenaga ahli Perusahaan Otobus (PO) Kencana Rian Mahendra, tanggapi soal viral surat permintaan tunjangan hari raya (THR) yang diduga dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Tasikmalaya ke PO Bidiman.
Rian Mahendra yang juga mantan petinggi PO Haryanto sekaligus anak sang pendiri Haryanto tak ragu menanggapi soal viral minta THR yabg diduga dari BNN Tasikmalaya ke PO Budiman.
Rian Mahendra Tenaga Ahli PO Kencana menanggapi panjang soal kebiasaan permintaan THR dari kalangan tertentu kepada perusahaan termasuk PO, seperti yang dialami PO Budiman.
Surat minta THR yang viral di media sosial itu ditandatangani oleh Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim dengan tembusan Direktur PO Budiman, hal ini mendapat sorotan Rian Mahendra mantan petinggi PO Haryanto.
Rian Mahendra yang belum lama ini bergabung dengan PO Kencana menanggapi panjang soal surat minta THR dari BNN Tasikmalaya ke PO Budiman.
PO Budiman merupakan perusahaan bus raksasa asal Kota Tasikmalaya Jawa Barat yang cukup ternama, namun kali ini viral karena dimintai THR oleh BNN setempat.
Rian Mahendra menanggapi hal tersebut dengan satire, menurutnya budaya THR bagi pelaku usaha merupakan hal yang sangat lumrah.
“Budaya THR bagi pelaku2 usaha itu hal yg sangat lumrah.. apalagi bagi instansi2 yg ada diruang lingkup usaha.. perusahaan atau pengusaha juga selalu ada anggaran utk itu.. walau besar kecilnya relatif.. terkadang juga nggak cuma uang tapi juga ada tambahan parcel.. karna mereka juga ingin memberikan kesejahteraan lebih bagi anggota2 mereka dihari raya..,” katanya, melalui akun Instagram @rianmahendra83 Rabu12 April 2023.
Menurut Rian Mahendra, bila hal tersebut dianggap gratifikasi tentu tidak benar.
“Itu semua kalo saya anggap gratifikasi atau ngemis nggak lah.. terlalu kasar.. bagi saya hal2 semacam itu bentuk keperdulian dan rasa terimakasih atas banyak hal positive yg selama ini terjalin diantara mereka… saya yakin banget perusahaan yg tertuju disurat ini pasti mengerti hal ini… makanya mereka sudah bikin klarifikasi kalo surat ini belum mereka terima.. jd bukan dr pihak mereka yg viralin.. (cmiiw),” kata Rian Mahendra.
Namun demikian, hal tersebut biasanya tidak dilakukan oleh instansi-instansi, melainkan organisasi masyarakat (ormas).
“Cuma pak.. cumaaaaa… biasanya yg pake surat buat minta THR itu ormas.. kalo instansi biasanya sambil silaturahmi… karna mereka menjaga marwah kehormatan instansi dan juga menjujung timggi rasa kekeluargaan,” kata Rian Mahendra melanjutkan.
Unggahan Rian Mahendra ini banyak mendapat tanggapan dari warganet.
“Aduuuh kenapa ga minta dinas pajak dan bea cukai aja? Mereka kan banyak duit,” tulis @jam***.
“Tujuan dari lembaga atau instansi pemerintah adalah untuk membantu kesejahteraan atau ketertiban bagi rakyatnya, atau sampai ada yang jadi beban…. ya di BUBARIN saja dari pada jadi benalu dan habisin uang pajak dari rakyat,” tulis @putra***.
“Saya kok ga yakin ya ini surat resmi dari instansi terkait. Terlalu kasar mainnya + dari segi tata surat kedinasan ga ada yang masuk,” @dimaz***. (daz)