Mimika (pilar.id) – Sepasang suami-istri, Mansur, 33 tahun dan Siti Aminah, 29 tahun Senin (21/2/2022) malam lalu menjadi korban tenggelam di Muara Migiwiya, Dekat Kokonau, Mimika.
Kedua pasangan ini, mulanya berangkat dari Pelabuhan Pomako Timika menuju Kampung Ipaya pada Senin petang. Mereka menumpang sebuah perahu motor yang dikemudikan Abraham.
Perahu tersebut juga mengangkut sejumlah barang kebutuhan pokok untuk dijual di Ipaya. Namun, di tengah perjalanan, ketika sampai di perairan dekat Kokonao Senin malam, perahu yang mereka tumpangi dihantam oleh badai.
Abraham pun memutuskan untuk masuk ke Muara Migiwiya agar bisa bermalam di Kokonao. Namun nahas, perahu tersebut pecah jadi dua bagian sehingga Siti Aminah dan Mansur ikut tenggelam. Adapun Abraham berhasil menyelamatkan diri.
Jenazah Mansur sudah ditemukan pada Rabu (23/2) dan langsung dikebumikan hari itu juga di Kokonao. Sedangkan Siti Aminah masih belum ditemukan hingga Jumat (25/2/2022).
Telah melalukan pencarian hingga hari keempat, tim SAR gabungan belum juga bisa menemukan Siti Aminah. Sehingga, upaya pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu (26/2/2022).
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Timika Syahril yang dikonfirmasi di Timika, Jumat, mengatakan jajarannya telah memperluas area pencarian korban hingga ke tengah laut dengan memperhitungkan arus pasang dan surut, namun hingga Jumat petang masih nihil.
“Upaya pencarian terhadap satu korban kecelakaan laut di perairan Muara Migiwiya, Kokonao telah dilakukan secara maksimal, namun sampai Jumat petang pukul 18.00 WIT hasilnya masih nihil,” kata Syahril.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas personel penolong Kantor SAR Timika dibantu Polsek Mimika Barat dan Koramil Kokonao selama beberapa hari terakhir membuat tenda darurat (bivak) di pinggir pantai untuk menginap agar upaya pencarian korban pada hari berikutnya bisa lebih maksimal.
“Anggota kami bersama unsur terkait lainnya sudah beberapa hari menginap di bivak yang dibuat di pinggir pantai dekat lokasi kejadian untuk efektivitas waktu pencarian. Sebab kalau tim harus kembali ke Timika ataupun harus menginap di Kokonao, maka butuh waktu cukup lama untuk mencapai area pencarian,” jelas Syahril. (lin/fat/antara)