Jakarta (pilar.id) – Tayang perdana di bioskop sejak 19 Oktober 2023 lalu, Indigo (2023), jadi film horor paling diminati hingga saat ini. Film besutan Rocky Soraya dan Hitmaker Studios plus Legacy Pictures ini diklaim mendatangkan cuan Rp 20 miliar dalam hitungan satu minggu.
Salah satu pemicu hingga penonton terus berdatangan adalah kualitas efek spesial yang ditawarkan. Ya, secara umum, efek spesial dalam film ini mendapat tanggapan yang positif dari para kritikus.
Efek spesial dalam film ini dinilai cukup realistis dan mampu menciptakan suasana horor yang mencekam. Efek spesial dalam film Indigo dikerjakan oleh tim dari Legacy Pictures, rumah produksi yang juga menggarap film Kuntilanak dan KKN di Desa Penari.
Tim ini menggunakan berbagai teknologi terbaru untuk menciptakan efek spesial yang realistis. Beberapa efek spesial yang digunakan dalam film Indigo antara lain visualisasi makhluk-makhluk ghaib, efek CGI untuk menciptakan suasana horor, dan efek VFX untuk membuat adegan-adegan aksi terlihat lebih realistis.
Di luar itu, kehadiran bintang-bintang papan atas dalam film tentunya memberi kontribusi tersendiri. Indigo, dibintangi oleh Amanda Manopo, Aliando Syarief, Sara Wijayanto, dan Nicole Rossi.
Film Indigo jadi ruang reuni bagi Amanda Manopo dan Aliando Syarief, setelah sebelumnya pernah dipertemukan dalam sinetron Ikatan Cinta.
Alur cerita film Indigo
Zora (Amanda Manopo) dan adiknya Ninda (Nicole Rossi) memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal ghaib serta tak kasat mata di sekelilingnya. Kehidupan kakak beradik itu berubah sejak mereka memiliki kemampuan tersebut dihantui oleh berbagai fenomena-fenomena aneh yang tak dapat dijelaskan.
Aksa (Aliando Syarief), calon suami Zora, menyarankan Zora untuk menemui paranormal bernama Sekar (Sara Wijayanto), untuk meminta pertolongan terkait Ninda. Sekar pun membantu Zora dan Ninda untuk menghadapi berbagai fenomena aneh yang menghantui mereka.
Pencapaian Indigo di box office menunjukkan bahwa film horor masih menjadi genre yang populer di Indonesia. Film ini, meski mengusung tema klise, membuktikan bahwa keberadaannya tetap mampu bersaing dengan film-film Hollywood di pasar domestik.
Biaya produksi film Indigo disebut-sebut cukup tinggi, termasuk untuk ukuran film horor Indonesia. Namun, biaya ini sepadan dengan kualitas film yang dihasilkan. Efek spesial dalam film Indigo dinilai cukup realistis dan mampu menciptakan suasana horor yang mencekam. (ret/ted)