Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa virus Marburg belum terdeteksi di Tanah Air.
Saat ini pemerintah terus pemantauan terhadap kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg.
“Belum ada kasus virus Marburg di Indonesia,” terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Nadia mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian keluar negeri, terutama Afrika untuk mewaspadai virus Marburg.
“Untuk yang melakukan perjalanan ke Afrika atau daerah yang melaporkan kasus Marburg agar berhati-hati,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak kontak dengan orang yang sedang sakit atau hewan liar.
Jika merasakan gejala seperti terinfeksi Marburg atau gangguan kesehatan lainnya, masyarakat diminta segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Periksa segera ke tenaga kesehatan karena ini gejalanya enggak khas,” kata Nadia
Adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia dimungkinkan rendah.
Hal tersebut berdasarkan penilaian resiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023 lalu.
Saat ini, Kemenkes sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.
Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait juga diminta untuk waspada terhadap virus Marburg. (ade)