Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, membuka peluang bisnis di Benua Afrika. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan migas di Afrika, seperti National Oil Corporation Kenya (NOCK) di Kenya, Tanzania Petroleum Development Company (TPDC) di Tanzania, dan Buzi Hydrocarbons Pte Ltd (BHPL) di Mozambik.
Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke empat negara Afrika tersebut, PIEP dan Pertamina telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama di bidang hulu migas, midstream, downstream, dan panas bumi.
Di Kenya, PIEP dan NOCK sepakat untuk berkolaborasi dalam kegiatan eksplorasi di area frontier atau di area yang sudah berproduksi. Di Tanzania, Pertamina dan TPDC sepakat untuk berkolaborasi dalam bidang eksplorasi dan produksi hulu serta hilir migas di wilayah Tanzania. Sedangkan di Mozambik, PIEP dan BHPL sepakat untuk meninjau potensi kolaborasi di sektor migas mulai upstream, midstream, downstream, hingga pembangkit listrik tenaga gas.
“Pertamina membuka peluang untuk bekerja sama dan Afrika memiliki bisnis yang sesuai dan dibutuhkan oleh Pertamina. Kami memiliki pengalaman, kompetensi, dan kapabilitas untuk mengerjakannya,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.
“Dengan spirit bring the barrel dan values home, footprint Pertamina di sektor hulu dalam meningkatkan produksi agar bisa diolah di kilang milik Pertamina di dalam negeri, untuk meningkatkan ketahanan energi nasional,” tambahnya.
Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Jaffee A. Suardin, mengungkapkan bahwa inisiasi kerja sama Pertamina Group dengan empat negara di Afrika sesuai dengan peran Pertamina sebagai BUMN yang terus berekspansi membawa semangat Go Global.
“Kenapa Afrika? Karena Benua Afrika ini merupakan salah satu benua dengan cadangan minyak yang cukup besar, ditunjang dengan pengalaman produksi serta footprints PIEP di Tanzania, Gabon, dan Algeria yang dapat menjadi modal besar bagi PIEP,” ungkap Jaffee.
PIEP optimis portfolio pengelolaan wilayah kerja operasional yang berada di 12 negara di empat benua, dapat meningkatkan ekspansi PIEP dalam pengembangan lapangan menjadi lebih besar lagi. Sehingga dengan adanya kerjasama baru di bidang eksplorasi dan produksi hulu migas Afrika dapat meningkatkan produksi sebagai bagian dari upaya ketahanan energi nasional.
Berdasarkan data Pertamina, hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 12 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Perancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela. (hdl)