Jakarta (pilar.id) – Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa solidaritas antara organisasi pekerja, pengusaha, dan pemerintah merupakan salah satu kunci untuk mengatasi tantangan di bidang ketenagakerjaan pada era industri 4.0.
Ia mengatakan bahwa tantangan dunia ketenagakerjaan semakin berat seiring dengan kemajuan industri 4.0, di mana terdapat peluang untuk profesi baru namun banyak profesi lama yang tergerus.
Perubahan besar juga terjadi pada jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, dan skill yang dibutuhkan di era transformasi digital ini.
“Situasi menuntut kita untuk berubah dan melakukan penyesuaian pola kerja, pengelolaan usaha dari tradisional menjadi digital sebagai solusi untuk mempertahankan keberlangsungan usaha,” jelasnya saat berbicara dalam Perayaan Hari Buruh Internasional yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (1/5/2023).
Menurut Ida, penyesuaian pola kerja dan pengelolaan usaha menjadi salah satu solusi untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kekompakan dan soliditas untuk menjawab tantangan tersebut.
Ida mengatakan bahwa kekompakan dan soliditas sudah terbukti dapat melewati masa-masa sulit Indonesia selama dua setengah tahun terakhir, terutama selama pandemi Covid-19.
Ditambahkan, situasi pandemi memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan perbaikan diri dan menjadi bangsa yang lebih kuat dan tangguh.
Ida mengusulkan bahwa kekompakan dan soliditas dapat diwujudkan melalui lembaga hubungan industrial seperti Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional dan dewan pengupahan nasional.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah buruh yang menjadi anggota serikat pekerja sebanyak 4,2 juta orang, yang dinilai masih rendah. Ia berharap keanggotaan serikat pekerja dapat bertambah dengan kemampuan manajerial yang profesional, akuntabel, dan mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif untuk kemajuan bangsa. (usm/hdl)