Yogyakarta (pilar.id) – Mendukung pengajuan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, Mahasiswa Kearsipan Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pameran Kreativitas Mahasiswa Kearsipan (Kertas) 2022.
Pameran ini digelar dengan mengusung tema besar ‘Sumbu Filosofi Yogyakarta: Perjalanan Hidup Manusia dalam Tatanan Kota’.
Acara digelar hari ini (29/9/2022) hingga 1 Oktober 2022 pukul 09.00-21.00 WIB di Kelas Pagi Yogyakarta, Jalan Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Gondomanan.
Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sumbu imajiner berupa garis lurus ditarik dari Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih atau Tugu Golong-Gilig.
Tatanan Kota Yogyakarta ini, dirancang dan diwujudkan oleh Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwana I berpondasi filosofi ‘Sangkan Paraning Dumadi’.
Dalam budaya Jawa, filosofi itu berarti siklus kehidupan manusia sejak terlahir ke dunia, tumbuh dewasa, menikah, memiliki anak, mencapai kehidupan yang sukses hingga kembali kepada Sang Pencipta.
Agar kembali dengan selamat, seseorang harus membebaskan diri dari kehidupan materialistis dan tidak mengejar status sosial atau pekerjaan duniawi.
Ketua Pameran Arsip UGM 2022 Irfanta Daffa mengatakan, pameran arsip Kertas berkontribusi menarasikan pengetahuan tatanan kota Yogyakarta sebagai perwujudan Sumbu Filosofi dengan pemaknaan letak strategis rangkaian objek heritage dari Panggung Krapyak di sebelah selatan.
Kemudian lurus ke utara melewati Alun-alun Selatan Yogyakarta menuju Keraton Yogyakarta dan berakhir di Tugu Pal Putih.
“Filosofi ini dinarasikan di melalui objek materi arsip Pangeran Mangkubumi, arsip Panggung Krapyak arsip Keraton Yogyakarta, dan arsip Tugu Pal Putih Yogyakarta, dimana perjalanan ke bangunannya mempunyai arti sendiri,” jelas Daffa, Kamis (29/9/2022).
Gagasan ini diambil karena Yogyakarta memiliki Sumbu Filosofi yang terletak di bangunan-bangunannya.
Lebih lanjut, Sumbu Filosofi di mulai dari Panggung Krapyak ke utara menggambarkan perjalanan manusia dilahirkan dari rahim ibu dan beranjak dewasa.
Kemudian, Alun-alun Selatan menggambarkan manusia yang telah dewasa dan sudah berani meminang gadis, menikah sampai melahirkan anak (sangkaning dumadi).
Kompleks Kepatihan dan Pasar Beringharjo melambangkan godaan duniawi dan godaan syahwat manusia yang harus dihindari. Setelah itu, Tugu Golong-Gilig/Tugu Pal Putih ke arah selatan merupakan perjalanan manusia menghadap Sang Kholiq (paraning dumadi).
Pameran ini adalah upaya mahasiswa PARI membuat ruang dialog antara materi arsip yang dihimpun dari lembaga kearsipan dengan masyarakat luas.
Tahun 2022 menjadi tahun kedelapan pameran arsip Kertas, dengan setiap tahun menghadirkan tema yang berbeda. Rangkaian acara dibuka webinar skala Nasional terkait Sumbu Filosofi, perlombaan infografis, fotografi, video dan kemudian dilanjutkan acara pameran.
Daffa berharap, terselenggaranya pameran ini dapat menjadi salah satu edukasi terhadap generasi muda saat ini.
“Agar para pemuda, khususnya mahasiswa dan pelajar lebih aware dan tertarik mengulas Warisan Budaya, juga lebih mengenal dan belajar lagi sejarah-sejarah yang kita punya. Kalau kita sudah tahu, tentunya bisa lebih bangga dan rasa-rasa memiliki seperti untuk menjaga, merawat itu akan ada,” tegasnya. (riz/hdl)