Palembang (pilar.id) – Dari tahun ke tahun, pekerjaan infrastruktur di luar Pulau Jawa terus coba ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Brantas Abipraya merupakan salah satu kepanjangan tangan Pemerintah Indonesia dalam peningkatan infrastruktur di Pulau Sumatera.
Salah satu yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya adalah pembangunan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai bentuk keseriusan PT Brantas Abipraya, proyek preservasi Jalintim Sumatera ini ditargerkan akan tuntas pada Juni 2023 mendatang.
Pekerjaan pembangunan Jalintim Sumatera ini, dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai inovasi peningkatan kualitas layanan jalan di Indonesia.
“Kami targetkan pekerjaan ini dapat tuntas tepat waktu pada Juni 2023 ini. Proyek ini pun digenjot Brantas Abipraya dalam rangka percepatan pekerjaan dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan,” kata Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Lebih lanjut, selain melakukan penggenjotan pekerjaan agar cepat selesai sesuai terget, Toha juga menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan pekerjaan di lapangan memenuhi kualitas unggul dan baik.
Apalagi, Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama di Kementerian PUPR dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja.
Dimana, PT Brantas Abipraya saat ini mengerjakan empat ruas jalan di Provinsi Sumsel.
Pertama, ruas Jalan Soekarno – Hatta dengan panjang 3,17 km; lalu pengerjaan ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 km; ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km; dan pengejaan ruas Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 km.
Dengan total investasi sebesar Rp 982,4 Miliar, total panjang jalan 29,87 km dengan masa konsesi selama 15 tahun, yaitu 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.
Melalui Jalintim ini Brantas Abipraya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian PUPR yaitu Terbaik Kategori Kinerja Penerapan Teknologi Building Information Modelling (BIM).
Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan dengan meraih Juara I Kualitas Konstruksi Jalan dan Jembatan untuk proyek KPBU Jalintim ini di acara KRTJ-15.
“Semoga dengan tuntasnya Preservasi Jalintim ini, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah sekitar lintas timur Sumatera meningkat,” terang Toha.
Di sisi lain, Toha juga berharap langkah strategis Brantas Abipraya dalam mendukung Pemerintah ini, dapat mendorong peningkatkan kualitas layanan jalan nasional. (fat)