Banda Aceh (pilar.id) – Persediaan ternak untuk menyambut tradisi meugang pada Hari Idul Fitri 1443 Hijriah di Aceh mencapai 44.375 ekor. Data Dinas Peternakan Aceh, angka ini merupakan akumulasi hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba.
“Persediaan yang tercatat semuanya 44.375 ekor, di antaranya 26.331 ekor sapi/kerbau, kambing 13.208 ekor dan domba sebanyak 4.836 ekor,” kata Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi, di Banda Aceh, Jumat (29/4/2022).
Dijelaskan, 44.375 ternak untuk tradisi meugang tersebut terbagi dari sapi jantan sebanyak 14.025 ekor, sapi betina tidak produktif 2.207 ekor dan sapi Australia 404 ekor.
Sementara kerbau jantan sebanyak 6.549 ekor, kerbau betina tidak produktif sebanyak 3.146 ekor. Kemudian, kambing 13.104, kambing produktif 104 ekor, dan domba sebanyak 4.836 ekor.
“Jumlah ternak meugang tersebut merupakan hasil pendataan dari 23 kabupaten dan kota di Aceh. Jumlah pemotongan setiap daerah bisa saja sampai empat ribu ekor,” ujarnya.
Rahmandi mengatakan, untuk harga daging sapi dan kerbau saat tradisi meugang Ramadhan di Aceh terbilang tidak menentu. Karena tergantung harga pasar di daerah masing-masing, namun hampir semuanya sedikit terjadi kenaikan.
“Harga daging meugang fluktuatif tergantung daerah, ada yang Rp150 ribu per kilogram dan ada juga yang sampai Rp180 ribu per kilogram,” katanya.
Dia menyampaikan, untuk proses pemotongan daging meugang tersebut rata-rata di rumah potong hewan (RPH) yang tersedia di setiap kabupaten/kota. Karena di sana sudah ada petugas yang melakukan pemeriksaan kesehatan hingga dipastikan layak untuk dikonsumsi.
Selain itu, lanjut Rahmandi, masyarakat Aceh juga sangat ahli dan selektif dalam memilih daging yang berasal dari hewan sehat.
“Alhamdulillah daging aman, karena sebelum disembelih semua dicek dahulu sama petugas kabupaten/kota di RPH. Artinya sudah layak dikonsumsi,” kata Rahmandi. (usm/hdl/antara)