Bandung (pilar.id) – Michael Wishnu Wardana, Managing Director Terra Drone Indonesia dan Prof. Meilinda Nurbanasari, ST., M.T., Rektor Institut Teknologi Nasional (Itenas) menandatangani nota kesepahaman dalam acara ‘Pemanfaatan Teknologi GPS dan Synthetic Aperture Radar (SAR) Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan 2045’ di Gedung Rektorat Itenas Rabu (8/12/2021).
Itenas menyambut baik kegiatan ini dimana Itenas mempunyai target besar yakni Itenas menjadi 10 besar PTS terbaik di Indonesia tahun 2025, yang akan terwujud jika komitmen dan konsistensi dari seluruh unit dalam menjalankan fungsi dan perannya masing-masing.
Perlu diketahui bersama juga bahwa Kebijakan terbaru dari Kemendikbud diantaranya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kebijakan klusterisasi perguruan tinggi serta Pemeringkatan webometrics, dalam hal ini Itenas sepenuhnya mendukung kebijakan tersebut dan mendorong semua unit untuk selalu berperan aktif dalam menciptakan peluang kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan 2045 sedang diupayakan berbagai pihak dan menjadi lompatan untuk menjadi negara maju.
Melalui percepatan pembangunan infrastruktur secara lebih merata di Indonesia, akan meningkatkan konektivitas yang kuat antar wilayah, menurunkan biaya logistik, memperkecil ketimpangan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dalam hal ini, Teknologi drone dapat memberikan peran penting untuk membantu kelancaran pembangunan infrastruktur berkelanjutan 2045.
Teknologi drone dapat terbang sangat rendah dan dekat dengan objek sehingga dapat menangkap gambar dengan resolusi tinggi, khususnya di lokasi yang sulit dijangkau tanpa mengganggu aktivitas infrastruktur.
Teknologi drone juga dianggap lebih aman, karena mampu mengambil informasi tanpa perlu menurunkan personel ke lokasi yang dianggap tidak aman. Terra Drone terus berupaya untuk mengembangkan teknologi drone terdepan untuk menunjang pengambilan informasi bagi pemerintah, dalam hal ini pemetaan tanah, menjadi lebih cepat, akurat, dan real-time.
Michael mengungkapkan, penggunaan drone dalam proyek infrastruktur telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan tidak mengherankan mengingat betapa drone lebih cepat dan lebih murah dibandingkan metode lain.
“Dengan perkembangan pesat dan penggunaannya yang meluas, drone sekarang memainkan peran yang lebih besar dalam kehidupan kita daripada sebelumnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan teknologi ini juga dapat digunakan untuk melihat area yang sulit dijangkau, seperti lokasi konstruksi yang terletak di puncak gunung atau di sungai.
“Drone memiliki potensi untuk menghemat pengeluaran perusahaan dengan penggunaannya yang hemat biaya,” tegasnya.
Diharapkan kerjasama ini akan memberikan kontribusi yang baik dan membantu mempercepat terlaksananya visi pembangunan infrastruktur berkelanjutan 2045. (ade)