Jakarta (pilar.id) – Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Pusat Konsultasi Layanan Psikologis (PKLP) selama ini memiliki beberapa lini organisasi yang berfokus pada pendidikan anak usia dini.
kegiatan pendidikan anak usia dini tersebut dilakukan oleh Kelompok Belajar (KB) Sanggar Kreativitas Ubaya dan Taman Penitipan Anak Rumah Ceria Ubaya. Pada Kamis (6/10/2022) kedua lembaga tersebut menggelar kegiatan mendongeng.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan nantinya anak-anak usia dini mulai dari 2 sampai 4 tahun bisa memperkaya kosa kata bahasa mereka. Dongeng dibacakan oleh penulis buku cerita anak, Harini Riana di Sanggar Kreativitas Ubaya, Kampus Ubaya Tenggilis.
Perlu diketahui, PKLP Ubaya merupakan unit layanan di Fakultas Psikologi Ubaya yang fokus menangani psikologi dalam berbagai konteks kehidupan. Salah satunya, perkembangan psikologis anak usia dini.
Pada kegiatan ini, Ria membacakan dongeng karangannya yang berjudul “Tori Bermain di Pantai”. Dalam cerita tersebut, banyak memperlihatkan visual dan kosakata jenis-jenis barang, makanan, dan sebagainya.
“Dongeng ini saya pilih, karena menyesuaikan kondisi psikologis balita yang sedang di tahap pengembangan bahasa dan bertujuan agar anak memiliki kosakata yang kaya,” ujarnya.
Ketika membacakan dongeng, Ria menyebut tidak menggunakan metode apapun, hanya membaca dengan ketulusan dan melakukan banyak interaksi. Karena baginya, semua tentang anak, bukan tentang pembacaannya tetapi juga interaksi yang ditunjukkan.
Tak hanya itu, dirinya juga memastikan bahwa anak-anak menikmati dan senang dengan cerita yang ia bacakan. Setelah membacakan dongeng, Ria membagikan buku cerita kepada tiap murid untuk dibawa pulang. Harapannya, anak-anak dapat mulai mengoleksi buku cerita
Adanya kegiatan ini, juga turut diapresiasi positif oleh Kepala Sekolah KB Sanggar Kreativitas Ubaya, Shinta Oktaviani.
Ia mengatakan dongeng merupakan salah satu kebutuhan anak-anak untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, konsentrasi, bahasa, serta imajinasi.
“Oleh karena itu saya senang Bu Ria sebagai penulis buku bisa hadir langsung untuk membacakan dongeng bagi anak-anak. Mereka bisa dilatih memiliki ketekunan untuk membaca buku,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Eva, salah satu orang tua murid. Bila kegiatan ini membantunya untuk menumbuhkan interaksi antara orang tua dengan anak.
“Saya rasa hal ini perlu dilakukan terus menerus agar karakter positif anak semakin berkembang,” harapnya. (jel/fat)