Surabaya (pilar.id) – Seperti biasa, belasan pedagang ikan hias di Sentra Ikan Bulak (SIB) Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya, sibuk menata ikannya. Mereka juga sibuk membersihkan stand agar lebih rapi dan bersih.
Sementara beberapa pengunjung yang datang, langsung memilih dan melihat koleksi ikan dalam plastik yang tergantung rapi. Sesekali mereka tertawa, sambil menunjuk ke salah satu ikan yang bergerak ke sana kemari.
SIB adalah kawasan wisata dan belanja alternatif di Surabaya. Berlokasi di sisi barat Taman Suroboyo. Sejak disulap menjadi pasar ikan hias, SIB langsung jadi jujugan pedagang dan kolektor ikan hias.
Meski jumlah pedagang masih terbatas, pembeli di tempat ini mengaku jika koleksi yang ada sudah cukup banyak. “Jenisnya sudah beragam. Harganya juga variatif,” kata Wahyudi, warga Surabaya, pengunjung SIB.
Ia mengaku, belanja ikan di sini relatif aman, karena pembeli belum sebanyak di Gunungsari, sentra ikan hias di Surabaya. Sebelum ada SIB ia lebih suka ke Gunungsari. Karena pandemi Covid-19, ia jadi waswas dan kini memilih SIB.
Ia berharap, SIB nantinya bisa lebih ramai. Termasuk keberadaan pedagang dan kafe. Di sisi lain ia juga berharap, kalau ramai, semoga ada upaya penertiban supaya tidak ada kerumunan agar tidak terjadi klaster penularan Covid-19.
Harapan yang sama juga disampaikan Suryanto, 50 tahun, pedagang ikan di SIB. Dengan berkembangnya tempat ini, ke depan, ia yakin pendapatan pedagang juga bisa lebih baik.
Sekarang? “Sudah naik dibanding awal jualan. Dibanding dulu, setelah tujuh bulan jalan, penjualan naik 50 persen,” kata pria asal Tulungagung, Jawa Timur ini. Diakui, di awal ikut berpartisipasi dan meramaikan SIB, suasana masih sepi. Dari belasan stand, sekarang sudah ada 20 stand.
Beberapa pedagang bahkan datang dari luar Surabaya, seperti Kediri, Madiun, Ngajuk, Pare dan Trenggalek. “Jenis ikan yang dipasarkan juga semakin banyak. Ada black house, lemon, manfish, niasa dan sepat hias,” kata Suryanto. (pat)