Jakarta (pilar.id) – Andriy Yarmolenko sepertinya tidak akan pernah bisa melupakan pertandingan yang ia jalani Minggu (5/6/2022) malam di Cardiff City Stadium. Ia memiliki peluang besar untuk bisa membawa Ukraina lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar, ditengah perang yang sedang dialami negaranya.
Namun, sundulannya di menit 32, justru membuat semua peluang itu hilang. Gol bunuh diri yang ia buat, menjadi satu-satunya gol di pertandingan melawan Wales. Sekaligus gol yang membuat Wales lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Final play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 mempertemukan dua tim yang sedang berjuang keras untuk melaju ke putaran Final di Qatar. Ukraina, yang sedang dilanda perang melawan Rusia, berusaha memberikan hadiah untuk rakyatnya dengan lolos ke Piala Dunia.
Di sisi lain, Wales juga berusaha untuk bisa lolos ke putaran Final Piala Dunia pertama mereka setelah 64 tahun penantian. Ukraina, yang sebelum pertandingan dibekali bendera oleh para tentara di baris depan, bermain dengan sangat baik.
Mereka memiliki penguasaan bola yang jauh lebih baik dari Wales dengan 68 persen. Dari segi penciptaan peluang, Ukraina juga jauh lebih unggul. Mereka menunjukkan usaha terbaiknya untuk bisa meraih tiket ke Piala Dunia Qatar.
Selama 90 menit pertandingan, Ukraina mencatatkan 22 peluang. Sembilan diantaranya berhasil menuju tepat ke sasaran namun, masih bisa diselamatkan oleh kiper Wales, Hennessey.
Sedangkan Wales, hanya mencatatkan 9 peluang dengan hanya 3 tendangan ke gawang. Namun, Wales tampaknya lebih beruntung. Mereka berhasil memenangi pertandingan berkat gol bunuh diri dari Andriy Yarmolenko di menit 32.
Yarmolenko yang berusaha membuang bola, justru menanduk bola dari tendangan bebas Gareth Bale untuk masuk gawang sendiri.
Itu adalah cara tragis bagi upaya tim asuhan Oleksandr Petrakov yang mengalahkan Skotlandia dalam semifinal play-off. Padahal permainan sepak bola mereka yang atraktif membuat banyak orang beranggapan Ukraina layak mendapatkan satu tempat dalam turnamen 32 tim November mendatang itu.
Dengan separuh dari kekuatan tim tidak pernah bermain sepak bola klub kompetitif sejak invasi Rusia pada Februari dan tragedi bangsanya yang menghantui pemain-pemainnya, Ukraina layak mendapatkan pujian besar karena hampir mencapai putaran final yang keduanya sejak menjadi negara merdeka berdaulat.
“Kami sudah melakukan semua yang kami bisa. Saya meminta maaf kami tidak mencetak gol tetapi ini olahraga,” kata Petrakov. “Saya tidak punya kritik untuk pemain mana pun dalam tim ini.”
Laga ini diwarnai adegan emosional pada akhir pertandingan ketika para pemain Ukraina memberikan penghormatan kepada 2.000 pendukungnya di Stadion Kota Cardiff.
Mereka lalu didekati para pemain Wales untuk sama-sama memberikan penghormatan kepada para suporter Ukraina.
Pendukung tuan rumah menciptakan suasana meriah sebelum pertandingan dengan membawakan lagu kebangsaan mereka sekalipun tetap dengan memberikan penghormatan besar kepada Ukraina.
Penjaga gawang Wales Wayne Hennessey dibuat sibuk sepanjang periode awal babak pertama sampai harus membuat tiga penyelamatan vital agar tidak kebobolan.
Oleksandr Zinchenko sempat memasukkan bola ke gawang dari tendangan bebas yang dieksekusi cepat, tetapi wasit asal Spanyol Antonio Mateu Lahoz belum meniupkan peluitnya sehingga gol itu tak bisa disahkan.
Hennessey lalu menepis dengan baik upaya Roman Yaremchuk setelah berhadapan satu lawan satu di depan gawang Wales, dan kemudian penjaga gawang Wales itu dengan cermat mementahkan peluang berbahaya dari Zinchenko, sebelum menghalau peluang gol yang dibuat Viktor Tsygankov.
Wales unggul pada menit ke-32 ketika tendangan bebas Bale yang menyusur dari jarak 25 meter. Yarmolenko berusaha menghalaunya dengan menyundul bola ke luar lapangan, tetapi yang terjadi bola malah masuk gawang melewati kiper Bushchan Georgiy yang sudah terperdaya.
Aaron Ramsey melewatkan peluang emas menggandakan keunggulan untuk Wales setelah jeda dengan melepaskan tendangan yang melebar dari gawang, sementara upaya Neco Williams malah membentur tiang gawang.
Wales, yang terakhir kali tampil dalam putaran final Piala Dunia 1958, harus kembali berterima kasih kepada Hennessey ketika sang kiper melakukan penyelamatan satu tangan yang mementahkan sundulan kencang Artem Dovbyk enam menit menjelang laga usai.
Penonton serempak meneriakkan nama Hennessey pada menit -menit terakhir.
“Ini hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales. Kami semua sangat bergembira,” kata kapten Wales Gareth Bale. (fat)