Pontianak (pilar.id) – Perguruan tinggi seperti Universitas Tanjungpura, Universitas Panca Bhakti dan semua auniversitas yang ada di Kalbar bertanggung jawab untuk menyiapkan sumber daya yang dapat menyiapkan tantangan-tantangan global.
Ketua Yayasan Panca Bhakti Garuda Wiko mengatakan profil mahasiswa yang dicetak perguruan tinggi harus sesuai dengan perubahan yang terjadi.
“Tantangan sekarang berbeda. Kompetensi lama tentu iya, tetapi dalam menghadapi perkembangan dan hal baru, terutama problem global yang baru seperti sistem kesehatan, arsitektur yang baru, climate change, atau transisi menuju energy hijau, memerlukan orang-orang yang ahli memecahkan masalah ini,” ungkap Garuda Wiko usai pelantikan Rektor Universitas Panca Bhakti di Gedung Convention Center UPB Pontianak.
“Saya kira dengan potensi yang ada di UPB, tentu masing-masing sesuai dengan kemampuan bisa memberi warna untuk itu,” kata Garuda.
Menurutnya saat ini dunia sedang menghadapi risiko global sehingga perguruan tinggi harus sejalan dengan itu melalui riset dan penelitiannya. “Bagaimana universitas menyumbangkan cara pemecahan masalahnya,” jelasnya.
Namun dilanjutkannya universitas tidak bisa berjalan sendiri. Harus bersama-sama. Baik dengan birokrasi, dunia usaha, dan media massa. “Masalah semakin kompleks saat ini sehingga mesti dihadapi bersama,” tegasnya.
Sementara itu Purwanto yang kembali dipercaya menjadi Rektor Universitas Panca Bhakti periode 2022-2026. Pelantikan itu dilakukan langsung oleh Garuda Wiko, sebagai Ketua Yayasan Panca Bhakti.
Ia menilai pada periode sebelumnya Purwanto memberikan capaian-capaian terbaiknya. Misalnya soal akreditasi. Satu fakultas sudah mendapat akreditasi A, yakni Fakultas Hukum.
Ditegaskan Garuda, capaian lainnya bertambah program studi yakni Fisioterapi. “Mudahan-mudahan menjadi cikal bakal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jadi selamat kepada rektor terpilih,” ujarnya.
Sementara itu Rektor UPB Purwanto mengatakan pasca dilantik yang akan dilakukannya nanti memaksimalkan tahapan pembangunan yang sudah dilakukan.
Pemaksimalan itu tidak hanya pada sarana dan prasarana, tapi juga sumber daya manusia, baik itu dosen maupun mahasiswa. “Basis pada kultur mutu, dan pengimplementasian dengan kampus merdeka,” jelas dia.
Ia menambahkan peningkatan sumber daya manusia baik dosen dan mahasiswa mesti sejalan. Pihaknya memacu para dosen agar segera melanjutkan studi pada program doctoral.
“Ini akan linear dalam peningkatan proses pembelajaran ke depannya,” jelas dia.
Lanjut dia, pihak kampus juga secara progresif merekrut dosen-dosen baru. Jumlahnya mencapai 40 dosen. Rekrutmen ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dosen ideal.
Kemudian dosen baru yang direkrut ini sebagian besar adalah dari kampus yang cukup terkenal. “Tentunya akan membawa atmosfir akademik di Panca Bhakti lebih baik,” jelas dia.
Begitu juga mahasiswa. Ia menambahkan dengan peningkatan beberapa akreditasi pada fakultas maka secara bertahap dilakukan proses penjaringan rekrutmen dan standar dengan kompetensi yang sudah ditentukan. (dinaprihatini)