Jakarta (pilar.id) – Universitas Paramadina dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berkolaborasi dalam mengadakan Diskusi Publik bertajuk “Bawaslu Ngampus: Kampanye yang Sehat dan Damai.” Acara yang digelar di Auditorium Nurcholish Madjid pada Selasa (28/11/2023) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait tahapan kampanye dan peran penting Bawaslu.
Diskusi yang dimoderatori oleh Asriana Issa Sofia ini dihadiri oleh Sakhroji, Koordinator divisi hukum Bawaslu provinsi DKI Jakarta, yang menyampaikan informasi terkait peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu. DKI Jakarta tercatat dengan angka kerawanan tertinggi.
“Pengawasan tahapan kampanye menjadi pedoman dalam menjalankan proses kampanye. Pendaftaran akun kampanye ke KPU perlu dilakukan untuk menjaga transparansi. Bawaslu berperan ganda sebagai pengawas dan yang diawasi,” ujarnya.
Fatchiah E. Kertamuda, Wakil Rektor Universitas Paramadina, menggarisbawahi pentingnya menjaga fair play dan kesehatan pelaksanaan pemilu sebagai ajang kompetisi.
“Tugas berat Bawaslu tidak boleh dianggap enteng karena yang dipantau adalah tokoh-tokoh kuat. Netralitas, keadilan, mendengarkan, dan integritas kunci dalam memajukan demokrasi Indonesia,” terang Fatchiah.
Dalam paparan Ray Rangkuti, pegiat pemilu, diungkapkan bahwa demokrasi yang dilaksanakan saat ini merupakan bagian dari keinginan pendiri bangsa.
“Indonesia didirikan berdasarkan tujuan pembangunan dan harus berlaku adil. Adanya debat capres-cawapres bertujuan agar masyarakat tak hanya dijadikan objek, tetapi dapat berpartisipasi sebagai subjek yang melek politik,” tegasnya.
Ahmad Khoirul Umam, dosen di Universitas Paramadina, menekankan pentingnya netralitas Bawaslu dan KPU serta mencegahnya dari politik praktis. “Preferensi politik dapat menjadi masalah dan berpotensi abuse of power serta memunculkan conflict of interest. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Indonesia dapat menggunakan hak pilihnya dengan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Acara ini mencerminkan kolaborasi positif antara lembaga pendidikan dan lembaga pengawas pemilu, memberikan perspektif beragam untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait proses pemilu yang sehat dan damai. (hdl)