Tenggarong Seberang (Pilar.id) – Sebelum pandemi, devisa terbesar negara di Kalimantan Timur setelah migas adalah pariwisata.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Hadi Mulyadi mengatakan hal itu usai memecahkan kendi sebagai tanda peresmian Wisata Alam Bukit Mahoni, Desa Bangun Rejo, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
“Karena Covid-19 kemudian kegiatan pariwisata menurun, tapi sekarang sudah bangkit kembali,” ungkap Wagub Hadi Mulyadi.
Menurutnya yang bisa membangun obyek wisata itu adalah desa yang luar biasa dengan warga yang luar biasa pula.
“Siapa yang luar biasa? Biasanya masyarakatnya yang luar biasa, ketua RT-nya yang luar biasa, kepala desanya yang luar biasa, pokdarwisnya juga luar biasa. Inilah pemimpin-pemimpin yang luar biasa. Semoga dengan sehat, kita bisa panjang umur,” tuturnya.
Wagub juga berterimakasih kepada perusahaan-perusahaan yang membantu pembangunan desa wisata ini.
“Membantu yang maksimal jangan tanggung-tanggung karena saya yakin obyek wisata ini yang luar biasa. Supaya obyek wisata ini bermanfaat dan memiliki daya tarik, maka harus memiliki keunggulan. Harus punya rasa aman dan nyaman,” terangnya.
Ia menambahkan tempat wisata ini relatif tidak terlalu jauh dari Samarinda sehingga mudah diakses. “Aksesnya juga mudah. Kita doakan bersama tempat wisata ini bisa maju dan menjadi tempat percontohan, didatangkan rahmat dan berkah serta kesejahteraan bagi masyarakat Bangun Rejo,”
urainya lagi.
Sebelum kembali ke Samarinda, Wagub Hadi Mulyadi juga berkeliling meninjau tempat wisata dan meninjau UMKM yang ada di area wisata tersebut.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pariwisata Kukar Selamet Hadi Raharjo, Camat Tenggarong Seberang Sugiarto, Kepala Desa Bangun Rejo Suprapto dan undangan lainnya. (din)