Mojokerto (pilar.id) – Sebanyak 299 desa di Kabupaten Mojokerto telah berhasil menyandang status Desa Mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM). Meski begitu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menekankan pentingnya dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mempercepat pertumbuhan desa dari berbagai sektor.
“Peran pendamping desa sangat penting dalam hal ini,” ujar Bupati Ikfina saat menghadiri Rapat Koordinasi Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Mojokerto 2024 di Wisata Desa Bumi Mulyo Jati, Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, pada Senin (9/9/2024).
Bupati Ikfina menekankan bahwa pencapaian status Desa Mandiri saja tidak cukup. Desa-desa perlu mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) agar lebih aktif dan berkembang. Namun, keterbatasan SDM sering menjadi kendala. Di sinilah, peran pendamping desa dibutuhkan untuk membantu desa memanfaatkan potensi lokal dan menghadapi berbagai tantangan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pendamping desa atas kontribusinya, terutama dalam membantu Kabupaten Mojokerto meraih banyak penghargaan dari pemerintah pusat,” tutur Bupati Ikfina.
Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi antara pendamping desa dengan program pemerintah, terutama dalam menerjemahkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2050 yang telah diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030. Ia berharap sinergi ini dapat mempercepat perkembangan BUMDesa dan program-program pembangunan desa.
“Keberhasilan 299 desa menjadi desa mandiri adalah hasil kerja keras kita semua. Kami juga telah menyusun RPJMD yang perlu disinergikan agar pendampingan yang diberikan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah,” pungkas Bupati Ikfina.
Acara tersebut turut dihadiri oleh para pendamping desa yang diharapkan dapat terus mendukung percepatan pembangunan desa di Kabupaten Mojokerto. (tin/hdl)