Jakarta (pilar.id) – Anies Baswedan, mengungkapkan langkah-langkah yang diambilnya untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, dengan fokus pada aspek kesetaraan, integrasi kebijakan lingkungan, dan pemajuan budaya.
Anies menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia perlu mampu bertransformasi melalui apa yang ia sebut sebagai “lompatan Indonesia satu”. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya menjadi kekuatan global yang berpengaruh.
“Kita perlu mengatasi isu-isu mendasar seperti kebutuhan pokok, kesehatan, dan pendidikan. Proses ini harus berlangsung melalui mekanisme demokratis yang mendorong kesetaraan, mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam kebijakan, dan memberikan ruang bagi perkembangan budaya,” ungkap Anies dalam Kuliah Kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, pada Selasa (29/8/2023).
Inisiatif ini merupakan bagian dari serangkaian kuliah kebangsaan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UI Universitas Indonesia, yang mengundang calon presiden potensial untuk berbicara. Anies Baswedan, yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), merespons undangan tersebut dengan antusias melalui akun Twitter pribadinya dengan pesan “Tentu, kapan?”
Dalam antara para calon presiden yang diundang, Anies adalah yang paling responsif terhadap undangan ini, mengungguli respon dari calon presiden lainnya. Langkah tanggapnya ini telah membawa kontestasi Pemilihan Presiden 2024 menjadi panggung perdebatan ide-ide baru.
Anies menyampaikan materi kuliah kebangsaan selama sekitar 30 menit pada slot waktu yang telah diberikan oleh panitia, yaitu dari pukul 09.30 hingga 10.00 WIB. Selanjutnya, sesi tanya jawab dilanjutkan dengan melibatkan 5 panelis serta mahasiswa yang mengikuti kuliah dengan tema “Masa Depan Indonesia: Arah, Pengalaman, dan Rencana Pemimpin Masa Depan”.
Adapun para panelis tersebut adalah Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, seorang ahli sosiologi; Prof. Valina Singka Subekti, pakar ilmu politik; Asra Virgianita, Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional; serta Muhammad Rafkarilo Afi dan Rakha Ayu Rengganis, perwakilan dari BEM FISIP UI. Moderator dalam sesi tanya jawab adalah Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto.
Sesi tanya jawab berlangsung selama sekitar 1,5 jam, dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB. Setelah acara tersebut, Anies mengunjungi Taman Korea (Takor), kantin khas FISIP UI, yang pada saat itu penuh dengan mahasiswa yang menikmati waktu makan siang. (hdl)