Tasikmalaya (pilar.id) – Bencana tanah longsor susulan masih mengancam warga Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang. Hal ini langsung diantisipasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, salah satunya dengan penguatan lereng dan perbaikan saluran air.
Seperti dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna, setidaknya ada 14 rumah warga yang berada di daerah rawan terdampak longsor. Karena keberadaan rumah mereka yang memang dekat dengan tebing.
“Karena berdekatan dengan tebing berpotensi (kena) longsor dan longsor susulan,” kata Kurnia, Kamis (6/10/2022). Meski demikian, mereka masih menempati rumah-rumah itu.
Agar daerah itu tidak terlalu bahaya terdampak longsor, kata Kurnia, maka pihaknya melakukan mitigasi kebencanaan terhadap warga, kemudian memperbaiki saluran air, penguatan lereng dengan memasang bambu.
Selain itu, lanjut dia, melakukan penebangan pohon yang sudah berumur atau rawan roboh, dan ke depannya akan dibuatkan jarak antara rumah dengan arah tebing sekitar 2 meter.
“Rumah masih bisa ditinggali, sudah diberikan mitigasi, perbaikan saluran air, penguatan lereng,” kata Kurnia.
Ia menyampaikan bencana longsor yang terjadi di delapan titik pada Senin (3/9) malam itu menyebabkan tiga rumah rusak, dan 14 rumah terancam longsor.
Tim BPBD Tasikmalaya, kata dia, saat itu sudah langsung bergerak membantu warga yang terdampak selama dua hari, selanjutnya melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
“Ada tiga titik longsoran yang relatif besar, lima titik longsoran yang relatif kecil, penanganan longsor selama dua hari kemarin, sekarang R4 sudah bisa lewat,” katanya.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga, kata dia, sudah menyalurkan bantuan kebutuhan pangan untuk warga yang terdampak bencana longsor, dan selanjutnya mengusulkan bantuan perbaikan rumah ke instansi terkait.
“Bantuan dari BPBD sudah tersampaikan, logistik, sandang, ada mi instan, selimut, matras dan lain-lain,” katanya. (ret/hdl/ant)