Surabaya (pilar.id) – Dinas Kesehatan Kota Surabaya, telah mengambil sampel makanan olahan yang berasal dari daging kurban setelah terjadi kejadian keracunan yang menimpa 71 warga di Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya.
Ditulis beritajatim.com, Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengungkapkan bahwa petugas medis dari Puskesmas telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut. “Ada empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yaitu sate, gule, krengsengan, dan air,” kata Nanik saat dihubungi pada Sabtu (1/7/2023).
Nanik menyatakan bahwa Puskesmas Tanah Kalikedinding telah melakukan pemantauan yang intensif terhadap pasien yang sedang menjalani perawatan, baik di puskesmas, rumah sakit, maupun di rumah pasien. Mereka juga melakukan observasi terhadap kemungkinan adanya kasus lanjutan di wilayah tersebut agar dapat berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan terkait.
Disampaikan, Puskesmas Tanah Kalikedinding membuka posko penanganan lanjutan di tempat ini untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat mulai hari Minggu (2/7/2023). Selain itu, warga setempat juga mendirikan posko di sekitar wilayah RT 12 yang beroperasi sejak pukul 09.00 WIB.
Dinkes Surabaya akan terus melakukan pemantauan yang intensif terhadap penanganan pasien yang sedang dirawat, baik di puskesmas, rumah sakit, maupun pasien yang menjalani rawat jalan.
Dr. Era Kartikawati, Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya, juga menduga bahwa makanan olahan daging kurban menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa warga Kalilom. “Diduga memang dari makanan saat acara, karena semua yang makan mengalami keracunan,” ujar Era.
Sampel makanan olahan daging kurban tersebut saat ini sudah berada di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK). Namun, hasil penelitian mengenai sampel tersebut masih belum keluar. “Belum ada kepastian mengenai hasilnya, tetapi sampel gulai, krengsengan, dan sate sudah dikirim ke BBLK hari ini. Kami masih menunggu hasilnya,” jelas Era.
Camat Kenjeran, Yuri Widarko, membenarkan adanya pengambilan sampel makanan daging kurban oleh Puskesmas Tanah Kalikedinding. Namun, ia belum mengetahui hasilnya. “Kemarin, Puskesmas sudah mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium. Tapi, kita belum tahu hasilnya,” ungkap Yuri.
Yuri juga mengungkapkan bahwa petugas medis dari Puskesmas menduga bahwa warga Kalilom mengalami keracunan ak
ibat makanan yang mereka konsumsi bersama. Namun, hasil penelitian masih diperlukan untuk memastikan hal tersebut. “Menurut saya, prosesnya sudah sesuai tahapan, dan hewan kurban juga sudah melewati pemeriksaan. Saya sendiri masih menunggu hasil penelitian,” tandasnya. (rio/hdl)