Pontianak (pilar.id) – Sebanyak 800 personel dari Polda Kalbar akan dilibatkan, belum termasuk personil TNI dan pemda
Hal tersebut ditegaskan Kapolda Kalbar terkait pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri yang akan menurunkan 800 personil dari jajaran Polda Kalbar dan ratusan personil lainnya dari setiap Polres yang ada di Kalbar.
“Termasuk personil TNI, dan pos pengamanan, guna mengamankan perayaan Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Irjen Pol Suryanbodo Asmoro.
Untuk Pos Pengamanan, dijelaskan Kapolda yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu, masih dalam tahap rapat koordinasi untuk menentukan jumlah pos.
“Personil dari polres-polres yang ada di Kalbar juga akan dikerahkan. Mereka akan mengkaver beberapa titik, seperti tempat keramaian (mall dan pusat perbelanjaan lainnya), kemudian permukiman yang ditinggal mudik oleh pemiliknya,” urainya.
Beberapa tempat akan menjadi titik sentral pengawasan karena tingginya mobilitas masyarakat.
“Diantaranya terminal keberangkatan dan kedatangan Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora Pontianak, pelabuhan sungai, dan terminal darat,” terang Kapolda.
Sedangkan untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Gubernur Kalbar Sutarmidji telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan Shalat Ied di berbagai lapangan terbuka yang tersebar di Kota Pontianak demi menjaga protokol kesehatan.
“Kami akan menyiapkan banyak tempat dengan lapangan terbuka supaya tetap bisa menjaga protokol kesehatan, seperti di Lapangan Kantor Gubernur, Lapangan Masjid Raya Mujahidin. Saya juga sudah meminta Wali Kota Pontianak untuk menyediakan tempat Shalat Idul Fitri di depan Kantor Wali Kota. Jadi harus dipecah sebanyak mungkin supaya tidak terjadi kepadatan,” jelasnya.
Selama merayakan Idul Fitri, masyarakat diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 pasca Hari Raya Idul Fitri.
“Semoga kasus COVID-19 di Kalbar tidak meningkat saat hari H dan setelah Idul Fitri. Sehingga, masyarakat bisa khusyuk dan nyaman menikmati silaturahmi setelah 2 tahun terhambat. Kemudian, tetap menjaga protokol kesehatan, terutama jangan sampai melepas masker,” urainya. (dinaprihatini)