Jakarta (pilar.id) – Saat ini kasus covid-19 varian Omicron terus meningkat di Indonesia. Protokol kesehatan sudah mulai kendor, sementara masyarakat terlena karena peningkatan kasus masih dalam kondisi terkendali. Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) menilai, buruh Wajib berpartisipasi dalam pencegahan virus corona dengan melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Sekretaris Jenderal OPSI, Timboel Siregar, meminta pemerintah turut menjamin kesehatan buruh dengan memberikan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Diketahui, pemerintah berencana memberikan vaksin dosis ketiga mulai Januari 2022 ini.
Tentunya pembiayaan vaksinasi ketiga ini tidak sama perlakuannya dengan vaksin pertama dan kedua. Tidak semua masyarakat akan mendapatkan vaksin ketiga ini secara gratis. “Salah satu segmen masyarakat yang harus membiayai vaksinasi ketiga ini adalah pekerja formal,” kata Timboel, Rabu (5/1/2022).
Kondisi ekonomi sudah mulai membaik, dan diharapkan terus meningkat di 2022. Target pertumbuhan ekonomi dari Pemerintah yaitu 5 persen sampai 5,5 persen, salah satunya dikontribusi kondisi industri. Dia berharap, proses produksi tidak terganggu oleh varian Delta maupun Omicron. Sedangkan untuk memastikan hal tersebut maka seluruh pekerja/buruh, manajemen dan pemangku kepentingan di industri pun harus terlindungi.
Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan harus memastikan keamanan di seluruh sektor industri. Oleh karenanya, dia mendorong agar pemerintah mewajibkan seluruh manajemen mengalokasikan dana untuk membiayai vaksin ketiga bagi para pekerja/buruh, dan juga untuk keluarganya.
“Dengan vaksin ketiga ini, seluruh perusahaan akan aman dan proses produksi akan berjalan terus tanpa lagi terhenti oleh adanya pekerja/buruh dan manajemen yang terpapar covid-19,” ujarnya.
Selain itu Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan diharapkan mengaktifkan kembali Satgas Covid-19 di tempat kerja, yang saat ini sudah mulai kendor kerjanya.
“Dengan begitu, protokol kesehatan benar-benar dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh dan manajemen,” pungkasnya. (her)