Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus virus corona di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022. Lonjakan kasus itu bahkan diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus dalam sehari.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai, pemerintah harus melakukan mitigasi sedini mungkin. Bahkan dia memprediksi, kasus akan mencapai 100 ribu perhari pada puncak Covid-19 bulan Februari 2022.
“Prediksi itu jangan sampai terjadi, harus belajar dari dua kali pengalaman sebelumnya. Tapi kalau tetap terjadi, berarti kita gagal melakukan mitigasi,” kata Dicky melalui pesan singkat kepada Pilar.id, Jumat (14/1/2022).
Mitigasi yang harus dilakukan pemerintah yakni dengan melalukan pembatasan mobilitas ketat selama bulan Februari, selain terus meningkaykan 3T (tracing, testing, dan treatment), pengetatan protokol kesehatan, vaksinasi lengkap dan booster, serta menunda terlebih dahulu pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Menurut dia, mitigasi sedini mungkin yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya perburukan situasi kesehatan yang akan berdampak lebih buruk pada semua sektor, termasuk sektor ekonomi.
Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi perburukan lebih jauh, orang yang berinteraksi langsung dalam sektor ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya adalah orang-orang yang memiliki status imunitas lengkap dan aktif.
Artinya, orang tersebut minimal sudah divaksin dua dosis dan aktif dalam durasi proteksi tujuh bulan pasca suntikan vaksin dosis kedua. Bagi orang-orang yang belum masuk kriteria itu, disarankan tidak banyak keluar rumah terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah terjadinya situasi memburuk.
“Nanti kita lihat perkembangannya, kalau di akhir Februari melandai kasus covid-19, baru dikendurkan lagi pembatasan mobilitasnya,” tegas Dicky.
Diketahui, prediksi Kemenkes tersebut lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus, akibat sebaran varian Delta yang telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia.
“Bisa sampai 40-60 ribu kasus ya, dan prediksi puncak kasus sekitar minggu pertama atau kedua Februari 2022,” Juru Bicara Vaksinasi kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (her)