Surabaya (pilar.id) – Indonesia sebagai satu negara kepulauan terbesar di dunia, tentunya berkeinginan menjadi negara yang ikut berkomitmen mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Apalagi dalam waktu dekat kemarin Indonesia juga menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT G20.
Dalam mencapai tujuan tersebut, perlu dilibatkannya dunia akuntan. Maka dari itu, UK Petra sebagai universitas yang mendorong hal itu terjadi, menggelar Seminar “Accountants as Society Transformers”.
Kegiatan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Tax Accounting (HIMAJAKTRA), dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 November 2022 di Auditorium gedung W kampus UK Petra, Surabaya.
Seperti yang disampaikan, Lyvinia Yovita Houtama sebagai ketua acara, bila seminar yang terdiri dari tiga sesi dengan empat pembicara ini, diharapkan bisa memberikan pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai peran akuntan dalam mencapai SDGs.
Selain itu, adanya seminar nasional dengan peserta mencapai 158 orang ini, agar kontribusi para akuntan dalam usaha Indonesia mencapai SDGs.
” SDGs yang ditargetkan, yaitu tahun 2030, seminar ini diadakan agar kemiskinan sedikit demi sedikit berakhir, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan,” harapnya.
Sesi pertama akan dibawakan Direktur Perpajakan Internasional di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Prof. Dr. P. M. John L. Hutagaol, yang membahas tema “Why Accountants Need to Save Planet and People?”. Pembahasan mengenai alasan akuntan dibutuhkan dalam pencapaian SDGs .
Dalam salah satu pemaparannya, ia menyampaikan ada beberapa fungsi pajak dalam mendukung tercapainya SDGs, diantaranya
- Fungsi budgetair, berfungsi membiayai pengeluaran negara. Dirjen pajak menjaga stabilitas penerimaan negara melalui perpajakan untuk membiayai aktivitas pencapaian SDGs.
- Fungsi regulerend, sebagai instrumen pajak melalui pemberian insentip dan fasilitas untuk industri dan wilayah tertentu, umkm dan fasilitas untuk menggerakkan industri dan ekonomi Indonesia
- Fungsi stabilizer, berfungsi membangun dan menjaga level playing field usaha di Indonesia, pemulihan ekonomi nasional, mengatasi transaksi underground ekonomi, dan mencegah timbulnya distorsi ekonomi.
- Redistribusi pendapatan, dari pusat ke daerah, dari daerah ke desa, dan memperbolehkan kualifikasi tertentu sebagai biaya pengurang pajak
- Fungsi katalis, sebagai instrumen pajak mendorong terwujudnya pemulihan ekonomi nasional, desentralisasi dan ketahanan fiskal, dan terwujudnya SDGs di Indonesia
Sementara itu pada sesi kedua menghadirkan Elvia R. Shauki, yang Mengangkat tema “How Accountants Save Planet and People” dengan pembahasan mengenai cara akuntan menyelamatkan planet dan orang-orang dalam mencapai SDGs.
Pada sesi terakhir, ada talk show oleh Olivier Chauveau dan Josua Tarigan, membahas “Sustaining the Business in More Ethical Ways”, mengenai penerapan secara nyata dari sesi pertama dan kedua. (jel/hdl)