Sleman (pilar.id) – Dalam rangka menuju transformasi menjadi Indonesia Heritage Management, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mencoba menghadirkan karya seni baru yang dapat ramah terhadap anak-anak.
Upaya tersebut, mereka lakukan melalui pertunjukan seni drama musikal bertajuk Pepino Boneka Kayu. Dengan hadirnya pertunjukan seni tersebut, PT TWC berharap bisa turut berkontribusi memberikan edukasi pada anak-anak Indonesia.
Pertunjukan perdana Pepino Boneka Kayu tersebut, digelar di Gedung Trimurti, Unit Teater dan Pentas, Ramayana, Prambanan, Jumat (25/11/2022)malam. Harapannya, pertunjukan ini akan bisa membantu tumbuh kembang anak-anak Indonesia.
“PT TWC sebagai pengelola destinasi wisata heritage turut serta mengembangkan atraksi seni budaya sebagai salah satu magnet kunjungan di kawasan, terutama wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah,” kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono dalam sambutan secara daring.
Sejumlah pertunjukan seni budaya yang digelar PT TWC secara regular di destinasinya, turut menyemarakkan atmosfer pariwisata di kawasan.
“Hal ini menghadirkan experience value bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya.
Ia mengatakan, pertumbuhan seni pertunjukan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai ruang kreatif dengan ragam cerita yang ditampilkan menghadirkan khazanah seni yang semakin beragam.
“Hal ini turut mendongkrak dunia pariwisata secara langsung. Atraksi seni berbalut budaya tentunya menjadi sajian yang atraktif bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya.
Edy mengatakan, salah satu yang mendapat manfaat dari menonton seni pertunjukan adalah anak-anak. Aktivitas memerhatikan jalan cerita dan mengamati lakon yang dimainkan memberikan dampak positif yang bersifat edukatif. Anak-anak dengan mudah terpengaruh dari hal-hal yang mereka saksikan secara langsung.
“Seni pertunjukan yang ramah anak, baik dari cerita, pemeran, busana, diperlukan sebagai salah satu bentuk pembelajaran langsung bagi mereka. Masih minimnya pertunjukan ramah anak, perlu menjadi perhatian berbagai pihak, guna mendorong berkembangnya pertunjukan-pertunjukan yang edukatif, berkualitas, dan bisa dijangkau semua pihak,” katanya.
Ia mengatakan, Pepino Boneka Kayu diprakarsai oleh divisi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan Unit Teater Pentas Ramayana sebagai wujud nyata implementasi Creating Shared Value (CSV) PT TWC.
Karya ini merupakan usaha bersama untuk turut memberikan pertunjukan berkualitas yang ramah anak serta mengembangkan talenta penari-penari muda di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Sinergi dua divisi ini menghadirkan program yang menjadi wadah perkembangan dan pertumbuhan seniman-seniman muda di Prambanan. Melalui ini, kami hadirkan karya baru yang bisa mendefinisikan dan memvisualisasikan atraksi serta pertunjukan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak,” katanya.
Tim Kreatif Pepino Boneka Kayu, Momentya Irsha Emeralda mengatakan bahwa drama musikal ini dikembangkan sebagai bentuk pengembangan wisata ramah anak di Yogyakarta.
Hal ini mengingat masih minimnya pertunjukan seni budaya bisa memberikan pembelajaran karakter secara langsung kepada anak-anak.
“Dari yang kami tahu, pertunjukan seni budaya untuk anak-anak yang dipentaskan secara regular belum ada di Yogyakarta. Hal ini menjadi pemicu kami untuk menghadirkan satu pertunjukan drama musikal sebagai bentuk dukungan pengembangan wisata ramah anak di Yogyakarta,” katanya.
Selain itu, Pepino Boneka Kayu akan menjadi satu katalog baru yang segar dan melengkapi seni pertunjukan regular di kawasan Ramayana Prambanan.
Ada beberapa tahapan sebelum peluncuran produk ini. Sebelumnya, tim produksi Pepino Boneka Kayu telah melakukan riset mengenai ketertarikan masyarakat terhadap pertunjukan seni yang ramah anak.
“Survei pasar kami menjelaskan bahwa masyarakat ingin adanya pertunjukan regular yang ramah anak. Setelah itu, masuk pada tahap produksi bersama peserta Nyantrik di Prambanan dan sejumlah penari yang terlibat di pementasan Roro Jonggrang. Setelah itu, kami lakukan uji internal dan juga uji publik terbatas sebelum kami lempar ke pasar,” katanya.
Pepino Boneka Kayu menghadirkan pertunjukan yang atraktif, komikal dan jenaka. Drama musikal ini akan mengajak para anak-anak untuk bernyanyi, bersorak dan menyelami karakter Pepino yang dahulu ingkar janji hingga menjadi anak yang baik hati. (riz/fat)