Semarang (pilar.id) – Tak ada yang tahu jalan kehidupan, hal itu yang dirasakan oleh Rafli Saputro seorang karyawan di Prefektur Hyogo, di Jepang
Di negeri Sakura itulah, Rafli memulai kisah pengembaraannya hidup di negeri orang yang mengubah dan menaikkan derajat keluarganya yang ada di Kudus Jawa Tengah.
Bagi Rafli, bercita-cita kerja dan hidup di Jepang tak pernah ia pikirkan, karena Rafli sadar, jika perekonomian keluarganya yang sangat sederhana, mustahil bisa mengantarnya ke negeri dengan julukan matahari terbit tersebut.
Kisah itu, ia unggah di akun instagramnya @rafliprakoso22 pada Rabu (7/12/2022) berupa video, mengenai perjalanan hidupnya yang mendapat kesempatan bersekolah gratis di SMKN Jateng kampus Pati, dan setelah lulus diterima bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic di Jepang.
Dalam video inspiratifnya tersebut, ia menunjukkan kesehariannya saat berangkat bekerja dengan mengayuh sepeda, sembari memperlihatkan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
“Saya Rafli Saputro, cah Kudus yang sekarang bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic di Jepang dan tidak menyangka bisa bekerja di luar negeri, apalagi di perusahaan ternama,” ujarnya.
Terlahir sebagai anak buruh, Rafli tak pernah membayangkan bisa bekerja di luar negeri dan menerima gaji serta fasilitas kerja yang luar biasa, serta menurutnya semua ini tak akan mungkin terjadi, tanpa SMKN Boarding School Jateng.
“Sebuah sekolah yang dibangun Bapak Gubernur Ganjar Pranowo yang khususnya untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu seperti saya,” ucap laki-laki 25 tahun tersebut.
Menurutnya, tanpa adanya bantuan sekolah gratis yang telah digagas Ganjar Pranowo sejak 2014 tersebut, Rafli mungkin hanya akan jadi lulusan SMP, karena sang ayah tak mampu membiayai sekolah dirinya.
“Tanpa sekolah ini mungkin saya hanya jadi kuli dengan gaji pas-pasan. Tapi alhamdulillah di SMK Jateng yang semua ada di sini masa depan kami cerah,” ucapnya.
Selain itu, Rafli mengaku usai lulus dari sekolah tersebut, dirinya tak pernah kesulitan mencari kerja. Hingga kini, Rafli bisa bekerja di Jepang dan bisa menopang ekonomi keluarganya di usianya yang 25 tahun tersebut.
“Bahkan saya, alhamdulillah bisa membeli tanah yang dijadikan kebun untuk diurus ayahnya, serta dapat merenovasi rumah untuk ayahnya. Saat ini kehidupan orang tua lebih sejahtera,” katanya penuh syukur.
Lewat video berdurasi 2 menit tersebut, Rafli menitipkan rindunya untuk orangtua tercinta, serta teman-teman sekolahnya yang juga telah bekerja di berbagai perusahaan.
“Tentu juga untuk Pak Ganjar. Maturnuwun, sudah membuat sekolah yang mengubah hidup saya dan keluarga saya selamanya. Maturnuwun juga untuk bapak ibu guru SMK Jateng, panjenengan luar biasa,” tutur Rafli sambil berpamitan untuk mulai bekerja.
Diketahui, Rafli merupakan satu dari sekitar 1.000 alumni SMKN Boarding School Jateng dengan beragam cerita suksesnya. Semangatnya untuk bisa bangkit dan mengubah nasib keluarganya itu,
Postingan kisah Rafli tersebut, direpost oleh Gubernur Jawa Tengah lewat akun instagram pribadinya @ganjarpranowo pada Kamis 8 Desember 2022 dan telah ditonton 219 ribu kali.
Pada video tersebut, netizen pun memberi beragam komentar, dari yang terharu hingga melayangkan kekagumannya pada perjuangan Rafli. Bahkan tidak sedikit yang memuji keberhasilan Ganjar lewat programnya tersebut.
Seperti yang disampaikan @ywarso dalam kolom komentar,
“Nonton ginian aku tu mewek lho pak. Sampeyan luar biasa Pak Ganjar. And bapak/ibu guru juga jos gandoss. Tetap semangat berkarya anak-anak muda.” tulisnya.
Perlu diketahui, jika SMK N Jateng saat ini tersebar di 3 kota, yaitu Semarang, Kabupaten Pati dan Purbalingga dan di tahun 2022 ini, Ganjar telah menambah 15 SMKN Jateng semi Boarding School. (jel/hdl)