Surabaya (pilar.id) – Kematian dinilai sebagai peristiwa yang paling penuh ketidakpastian dan paling diselimuti misteri. Lewat kajian ilmiah, berbagai hal terkait kematian bisa menjadi sarana belajar bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Lewat Museum Etnografi dan Kajian Kematian yang terdapat di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Surabaya, masyarakat bisa mendapatkan informasi dan menyaksikan berbagai dokumen dan koleksi benda-benda terkait kematian.
Tradisi pemakaman Nusantara seperti di Desa Trunyan, Kintamani, Bali, dan ritual ‘Maknene’ di pedalam Toraja Utara ditampilkan dalam tata letak yang menarik dan dilengkapi sejumlah informasi dasar.
Pengunjung juga bisa menyaksikan replika bagian dalam kuburan dengan jenazah hingga tengkorak yang dilengkapi tata cahaya, sehingga jauh dari kesan angker.
Museum Etnografi awalnya didirikan untuk menampung berbagai temuan terkait keilmuan Antropologi Ragawi pada tahun 2005. Dalam perkembangannya di tahun 2017, museum bisa diakses oleh masyarakat umum dengan nama Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian. (muk/hdl)