Yogyakarta (pilar.id) – Travel Exchange (Travex) menjadi wadah sesama pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN untuk mempromosikan destinasi wisata unggulannya selama agenda Asean Tourism Forum (ATF) 2023 di Jogja Expo Center (JEC), Jumat (3/2/2023).
Digelar 3-5 Februari 2023, ajang bergengsi ini diikuti 29 negara antara lain sembilan negara ASEAN, sembilan negara Eropa, enam negara Asia, satu negara Amerika Utara dan Australia, serta lima negara Timur Tengah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno mengungkapkan dalam sesi Business to Business (B2B) exhibitor dan seller terdiri dari ASEAN Tourism Industries, Travel and Tourism Hospitality Industries, ASEAN NTOs, pelaku MICE, hotels & accommodation industries, serta TA/TO.
“Total ada 157 sellers dan 136 buyers dari 29 negara,” jelasnya.
Menurutnya, agenda besar ini bisa semakin mempromosikan dan menampilkan destinasi-destinasi pariwisata, khususnya di Indonesia. Sejalan dengan tema ATF 2023, Journey to Wonderful Destinations.
“Tema ini merepresentasikan harapan utama dari sektor pariwisata dalam mengembangkan destinasi wisata utama regional dan internasional serta memperkuat posisi ASEAN sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Terlebih, lanjutnya keberagaman industri UMKM dan ekonomi kreatifnya dari seluruh Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri dengan adanya pameran Pariwisata Indonesia, Festival Kuliner, dan Pameran UMKM Ekonomi Kreatif yang telah dimulai sehari sebelumnya pada Kamis (2/2/2023).
“Sehingga melalui pameran tersebut, sesi Business to Consumer (B2C) bisa menjadi tempat transaksi langsung antara pelaku bisnis dan konsumen,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana ATF 2023, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menyebut selama penyelenggaraan pameran pihaknya mengadakan program promo gratis ongkos kirim (ongkir) baik nasional maupun mancanegara.
“Free ongkir tidak hanya untuk acara ATF, jadi UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM DIY yang bernama Sibakul ini sudah tahun ketiga mengadakan free ongkir untuk seluruh pengiriman nasional, dan sekarang hingga ke seluruh negara ASEAN tanpa biaya,” katanya.
Bendara mengaku, pariwisata dan UMKM atau ekonomi kreatif mempunyai korelasi yang sangat dekat. Ia pun mencontohkan pengunjung yang berada di Malioboro, selain berwisata para pengunjung juga belanja.
“Keterkaitan antara UMKM ekonomi kreatif dan pariwisata ini tidak bisa dilepaskan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga berharap ke depannya agenda ini bisa memunculkan efek yang berkelanjutan di kemudian hari baik menjadi ajang terbuka untuk ekspor atau kegiatan lainnya. (riz/hdl)