Surabaya (www.pilar.id) – Di jaman sekarang, hampir setiap orang, lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat gawainya dari pada berinteraksi dengan orang terdekat.
Berangkat dari keresahan itulah, Bayu Djagat, bersama beberapa temannya mendirikan sebuah komunitas board game yang diberi nama Werewolf di tahun 2016 “Tujuan utamanya agar saat berkumpul dengan teman-teman tak sibuk dengan handphonenya masing-masing,” ucap Djagat, selaku Founder dan ketua Werewolf.
Bayu mengaku jika awalnya, ia pun teracuni board game dari temannya dan mulai mendalami serta mengajak teman-teman lainnya untuk bermain papan permainan ini “Saya rasa board game ini dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan berpikir, yang patut di sebar luaskan,” ujar Djagat pria asal Ngawi ini.
Di awal pembentukan komunitas Werewolf masih beranggotakan 20 orang. Namun seiring berjalannya waktu, kini anggotanya berjumlah sekitar 100 orang dari berbagai kota “Paling jauh dari Jakarta, dan paling banyak anggotanya di Surabaya. Meski begitu, kita sering meet up pindah-pindah tempat dan kota,” cerita pria 29 tahun ini.
Tak hanya meet up dan bermain di satu tempat saja, namun Werewolf juga rutin mengikuti perlombaan board game. “Terakhir, sebelum pandemi ada event board game di Tunjungan Plaza,” sebutnya. Meski rata-rata usia anggotanya 25 tahun keatas. Namun antusias anggota saat bermain bisa berjam-jam lamanya, bahkan komunitas ini juga terbuka jika ada pengunjung kafe yang ingin bergabung main.
Adanya komunitas Werewolf ini, Djagat berharap permainan papan atau board game ini dapat dikenal secara luas dan dapat menjadi alternatif saat berkumpul bersama teman-teman.
“Karena permainan ini tidak dibatasi usia, semua bisa memainkannya, bapak-bapak harus mencoba permainan papan ini, untuk mengasah dan melatih daya berfikir,” harap pria yang kini tinggal di Mojokerto. (jel)