Yogyakarta (pilar.id) – Kerlap-kerlip lampu odong-odong menjadi pusat perhatian wisatawan yang berkunjung ke Alun-Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta, Minggu (18/12/2022). Berada di sebelah Kidul atau Selatan Keraton Yogyakarta, Alkid selalu menjadi primadona wisatawan domestik maupun mancanegara.
Alun-Alun tersebut dibangun olah Pangeran Mangkubumi, Keahliannya tersebut disalurkan dalam struktur ruang kesultanan Yogyakarta dengan memiliki simbol-simbol yang penuh makna. Sejarah menyebut, Alkid dibangun oleh pendiri Kesultanan Ngayogyakarta yang mahir dalam ilmu filsafat maupun arsitektur, Pangeran Mangkubumi dengan setiap simbol yang memiliki makna.
Berada di sumbu filosofi, dahulu, Alkid digunakan sebagai tempat berlatih para prajurit Kraton Ngayogyakarta serta sebagai tempat pemeriksaan pasukan menjelang upacara Garebeg. Alkid juga diyakini sebagai tempat istirahat atau Palereman bagi para Dewa. Karenanya, tempat ini kerap digunakan sebagian orang untuk ngleremke ati atau menenteramkan hati.
Di samping itu, setidaknya terdapat empat kegiatan yang harus dicoba ketika mengunjungi tempat yang terkenal dengan sepasang pohon beringin kembar ini.
Menjajal ‘Masangin’, Melewati Tengah-tengah Pohon Beringin
Konon bagi pengunjung yang berhasil melewati tengah-tengah pohon beringin dengan mata tertutup, maka orang tersebut memiliki hati yang bersih dan lurus. Pohon beringin berumur ribuan tahun tersebut, dinamakan Supit Urang, keduanya dipagari atau Ringin Kurung dengan menggunakan ornamen yang berupa bulatan dan bentuk busur.
Dahulu, prajurit Keraton berlatih melewati tengah-tengah pohon tersebut untuk mengasah konsentrasi dan daya kemampuan. Untuk mencobanya, pengunjung hanya perlu berjalan sambil menutup mata ataupun menggunakan kain penutup mata mulai dari sisi lapangan dan berjalan lurus menuju tengah-tengah pohon beringin.
Terlihat sangat mudah, namun permainan yang menjadi daya tarik pengunjung ini saat dicoba secara langsung banyak pengunjung yang berjalan melenceng jauh dari arah tujuan atau bahkan berbelok dari tujuan awalnya. Berani coba?
Mengelilingi Alkid dengan Odong-odong
Saat malam hari, suasana Alkid bertambah cantik dengan kehadiran odong-odong yang dihiasi lampu warna-warni ciamik. Dengan harga sewa Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu, wisatawan dapat mengelilingi Alkid dengan mengayuh pedal odong-odong. Tentunya akan semakin seru apabila dilakukan ramai-ramai bersama keluarga, saudara maupun teman, pasalnya satu odong-odong bisa menampung empat hingga delapan penumpang.
Selain itu, selama satu kali putaran ini wisatawan bisa melihat pemandangan mulai dari berbagai penjaja makanan yang berjajar, sampai beragam kegiatan yang dilakukan pengunjung yang berada di area lapangan dengan cara berbeda dan tidak perlu letih memutar tanah lapang seluas 160 meter x 160 meter ini.
Aneka Macam Streetfood
Setelah lelah mengayuh odong-odong, saatnya mengeksusi list kuliner apa yang ingin dicoba. Beragam kuliner mulai makanan ringan hingga berat tersedia di Alkid, mulai dari dimsum, jagung bakar, telur gulung, zupa soup, hingga minuman-minuman menyegarkan seperti es goreng dan wedang ronde bisa menjadi menu santap yang mengenyangkan dan harga yang masih terjangkau.
Salah satu yang melegenda dan terkenal ialah Es Goreng Pak Gatot. Kuliner segar ini, menawarkan kenikmatan es potong yang dipadu lelehan coklat dengan cara yang unik untuk menarik pengunjung, yakni dengan pengeras suara dan sapaan hangatnya, “Halo, Ladies!”.
Bersantai di Sisi Lapangan
Tanah lapang yang bersih dengan rerumputan kerap digunakan pengunjung untuk bersantai sambil menikmati kuliner ataupun suasana malam Alkid. Biasanya, dibagian utara lapangan anak-anak muda duduk berkelompok sembari berbincang diiringi sayup-sayup suara syahdu pengamen yang berkeliling. Selain itu disediakan juga penyewaan tikar bagi pengunjung yang banyak diminati keluarga yang membawa orang tua ataupun anak kecil. (riz/hdl)