Yogyakarta (pilar.id) – Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Hajad Dalem Sekaten 2022 yang ditandai dengan ritual Miyos Gangsa, Sabtu (1/10/2022).
Acara ini sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dimulai 1-7 Oktober 2022 mendatang, atau 6-12 Rabiul Awal 1444 H.
Miyos Gangsa merupakan ritual mengeluarkan dua perangkat gamelan sekati, Kanjeng Kiai Naga Wilaga dan Kanjeng Kiai Guntur Madu yang diusung dari Keraton menuju pelataran Masjid Gede Kauman.
Sebelum dibawa ke Masjid Gedhe Kauman, gamelan tersebut ditabuh lebih dahulu oleh niyaga hingga pukul 23.00 WIB. Pemindahan gamelan ini, diiringi dua Bregada Prajurit Jogokaryo dan Bregada Prajurit Prawirotomo.
Kedua gamelan tersebut, kemudian dibawa ke masing-masing Pagongan Kidul dan Pagongan Ler atau ruang yang berbeda yang ada di Masjid Kauman, untuk selanjutnya ditabuh oleh para niyaga.
Penghageng Kawadenan Pengulon Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jayaningrat mengatakan tradisi Miyos Gangsa menjadi awal dimulainya sekaten sebagai salah satu sarana pendekatan para wali kepada masyarakat dalam syiar agama islam di nusantara.
Melalui tradisi ini, ajaran islam kemudian dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Aslinya sekaten itu seperti ini, terus nanti ada ceramah di Masjid Gede. Setelah ceramah, ada dari masyarakat yang melakukan syahadat dengan makna arti luasnya syahadatain. Dalam hal ini, Yogyakarta punya sejarah dan budaya tersendiri, inilah islam yang sudah lestari di Keraton mulai dari Hamengku Buwana I hingga sekarang,” jelas Jayaningrat, Sabtu (1/10/2022).
Gamelan ini, kemudian akan ditabuh hingga 7 Oktober 2022 secara terus menerus dan bergantian lalu berhenti pada waktu sholat, hingga menjelang peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.
Gelaran sekaten yang dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi ini, akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Nantinya, saat Kondur Gangsa atau pengembalian gamelan sekati ke Keraton, Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menyebar udhik-udhik secara terbatas untuk umum. Sementara, udhik-udhik pada prosesi Miyos Gangsa akan disebar oleh Utusan Dalem.
“Udhik-udhik adalah bentuk pemberian sedekah Raja Keraton Yogyakarta kepada rakyatnya yang terdiri dari terdiri dari bunga, uang logam, beras, dan biji-bijian sebagai lambang sedekah raja bagi rakyatnya. Penyebaran udhik-udhik untuk masyarakat seperti biasanya, dilakukan di Pelataran Masjid Gede pada Jumat 7 Oktober 2022 sebelum proses Kondur Gangsa,” terang Jayaningrat. (riz/hdl)