Jakarta (www.pilar.id) – Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 26, yang diselenggarakan oleh negara Inggris bermitra dengan negara Italia akan berlangsung dari 31 Oktober hingga 12 November 2021 bertempat di Glasgow, Inggris.
COP26 merupakan momen penting dunia dalam rangka menyelaraskan aksi global yang tepat untuk mengatasi issue darurat iklim, pemanasan global hingga 1,5 derajat, mengurangi emisi global, dan mencapai ‘net-zero’ di tahun 2050.
Dalam pertemuan ini, seluruh negara yang hadir secara bersama-sama akan melangkah kedepan, termasuk Indonesia yang berkomitmen untuk menjadi negara yang kuat dalam melakukan mitigasi perubahan iklim, rendah emisi, dan resilient di masa depan.
Dalam upaya melakukan mitigasi dampak perubahan iklim ini, Indonesia juga bekerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat dalam berbagai kegiatan, bersama mendorong kemajuan pertumbuhan rendah karbon serta mengatasi ancaman besar lingkungan dunia.
ALUMNAS sebagai organisasi yang beranggotakan lebih dari 500 orang tersebar di seluruh Indonesia, melihat pentingnya bagi para anggota untuk bisa secara proaktif mengambil peran sebagai agen perubahan, turut serta dalam upaya inisiatif inklusif melakukan mitigasi perubahan iklim menuju nol karbon (zero carbon).
Bertepatan dengan peringatan 40 tahun ALUMNAS dan COP26 mendatang, ALUMNAS menyelenggarakan webinar dengan tema Road to COP26 Glasgow, ‘Kerjasama Indonesia dan AS untuk Perubahan Iklim’.
Webinar satu hari ini terbuka untuk umum mengundang berbagai pemangku kepentingan dari Pemerintah, Kedutaan Besar Luar Negeri, LSM, Akademisi, Asosiasi, dan jurnalis.
Sebagai pembicara kunci (keynote speakers) hadir tokoh-tokoh terkemuka dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah AS, dan juga sektor swasta seperti Rosan Roeslani, Duta Besar Indonesia untuk AS yang baru dilantik, DR. IR Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan.
Hadir sebagai panelis dalam forum ini antara lain perwakilan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Sandy Lien (Kepala Unit Lingkungan, Sains, dan Kesehatan), Cyril Noerhadi (Anggota Badan Pengawas Indonesian Investment Board), Douglas Midland (Kepala Perwakilan Perusahaan Pembiayaan Pembangunan untuk Indonesia), Jaya Wahono (CEO Clean Power Indonesia), dan Ari Satria (Ketua Bidang Kemitraan ALUMNAS). Sebagai moderator webinar adalah Andini Effendi.
Ketua Umum ALUMNAS, Jimmy Gani dalam sambutan pembukaannya menyampaikan secara khusus tentang peran Indonesia dalam upaya mitigasi iklim.
“Indonesia harus memimpin dunia dalam menyediakan strategi pembangunan pedesaan, yang menggabungkan pertumbuhan inklusif dengan konservasi alam,” ungkap Jimmy.
Lebih lanjut ia juga mengatakan, ALUMNAS akan terus menjadi wadah berbagi pengetahuan antar pemangku kepentingan nasional dan menciptakan peluang di berbagai segmen masyarakat.
Webinar satu hari ini juga menampilkan beberapa inisiatif dari ALUMNAS untuk membantu Indonesia dalam mencapai emisi nol (zero emission) sebelum peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. ALUMNAS akan bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta bersama dengan International Development Finance Corporation dari AS, USAID dan lembaga pembangunan AS lainnya serta negara-negara G7 untuk mencapai target Build Back Better World (B3W). (ade)