Mojokerto (pilar.id) – Peralihan musim telah mendorong percepatan proses normalisasi Kali Lamong sepanjang 6 km di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo bertanggung jawab atas normalisasi ini, yang mencakup tiga desa rentan banjir.
Desa Talunblandong, Pulorejo, dan Banyulegi di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, merupakan daerah yang sering kali tergenang banjir akibat meluapnya Kali Lamong selama musim hujan. Tim korsa Tanggul Sungai dari OP SDA IV BBWS Wilayah Bojonegoro, Toha, menjelaskan bahwa normalisasi masih terus berlangsung.
“Toha menjelaskan bahwa normalisasi masih terus dilakukan. “Kita ada tiga titik (normalisasi) berkelanjutan di Dawarblandong yang totalnya mencapai 6 km,” ungkapnya, Senin (19/9/2023).
Normalisasi sepanjang 6 km ini dibagi menjadi 2 km di masing-masing desa. Tujuannya adalah untuk membersihkan sungai dari endapan sedimen dan memperbesar daya tampung Kali Lamong.
“Toha menjelaskan bahwa normalisasi sepanjang 6 km ini dibagi menjadi 2 km di masing-masing desa. “Kami ingin mengantisipasi banjir dan memperluas kapasitas sungai di Dawarblandong. Normalisasi ini merupakan hasil usulan dari Pemerintah Desa (Pemdes) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.
Pihak BBWS Bengawan Solo telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai normalisasi Kali Lamong di Kecamatan Dawarblandong. Ini adalah bagian dari kegiatan rutin BBWS Bengawan Solo, bukan proyek baru.
“Jadi ini bukan proyek artinya ini rutin, jadi kita punya bahan dan ekskavator kita gunakan untuk normalisasi di sana. Sesuai pengakuan desa yang diajukan ke PU Kab Mojokerto kemudian ke kami (BBWS Bengawan Solo),” tambah Toha.
Kepala Bidang Sumber Daya Alam (Kabid SDA) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo untuk mengatasi banjir di Dawarblandong.
“Kami bersurat ke BBWS Bengawan Solo berdasarkan usulan dari desa, dan kami berkoordinasi beberapa kali untuk mewujudkan normalisasi ini. Kami berharap bahwa normalisasi ini akan mengembalikan kapasitas sungai dan mengurangi dampak banjir Kali Lamong dengan efektif,” tutupnya. (mis/ted)