Blitar (pilar.id) – Memperingati HUT ke-72 Humas Kepolisian Republik Indonesia, Polres Blitar berperan aktif dengan menyelenggarakan aksi nyata untuk membantu masyarakat setempat. Salah satunya, menyediakan serta menyalurkan air bersih kepada warga di beberapa desa di Kabupaten Blitar, Rabu (5/10/23).
Total enam tangki air bersih didistribusikan ke tiga desa yang membutuhkan, yakni Desa Tugurejo, Desa Sumberkembar, dan Desa Sukorejo di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Kapolres Blitar, AKBP Anhar Arlia Rangkuti, S.I.K, melalui Kasihumas IPTU Udiyono, S.H, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari komitmen Polres Blitar untuk membantu masyarakat, terutama dalam mengatasi masalah air bersih di daerah-daerah yang aksesnya terbatas.
“Kami berharap aksi ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih, terutama di musim kemarau seperti sekarang,” ujarnya.
Tindakan ini diterima dengan baik oleh warga setempat yang merasa terbantu dengan adanya bantuan air bersih. Masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Polres Blitar atas kepedulian dan tindakan nyata yang dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-72 Humas Polri.
Semangat kepedulian Polres Blitar dalam membantu masyarakat sambil merayakan HUT Humas Polri yang ke-72 adalah bukti konkret bahwa polisi aktif berperan aktif dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Kekeringan di Blitar
Fenomena El Nino yang terjadi telah menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. Termasuk wilayah Kabupaten Blitar, terutama yang terletak di selatan atau pesisir laut.
Hingga awal bulan Oktober ini, sudah ada 3 Desa di wilayah Blitar Selatan yang mengalami kekeringan. Desa-desa yang terkena dampak kekeringan tersebut antara lain Tugurejo, Sukorejo yang berada di Kecamatan Wates, dan Sumber Kembar di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.
Total ada 648 kepala keluarga yang terdampak oleh kekeringan. Ratusan warga ini kini hanya mengandalkan bantuan air bersih dari berbagai pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Polres Blitar, Palang Merah Indonesia (PMI), hingga organisasi masyarakat keagamaan.
“Hampir setiap hari kami mengirimkan pasokan air bersih ke kedua kecamatan tersebut karena mereka sangat memerlukan pasokan air bersih,” kata Ivong Bettryanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, pada Kamis (5/10/23).
Beberapa desa di wilayah tersebut telah menjadi langganan kekeringan setiap kali musim kemarau tiba. Desa Tugurejo di Kecamatan Wates, sebagai contoh, sudah mengalami kekeringan sejak bulan Agustus lalu. Pada bulan September, Desa Tugurejo bahkan mengalami kekeringan yang cukup signifikan akibat menurunnya debit air tanah di wilayah tersebut. Warga pun terpaksa mencari sumber air yang masih tersedia, sembari menunggu bantuan air bersih dari Pemerintah Daerah.
Kekeringan tersebut juga merambat ke desa tetangga, yaitu Desa Sukorejo di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Desa Sukorejo mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino, dengan 388 penduduk yang terkena dampaknya.
Di samping itu, kemarau panjang yang berkepanjangan juga telah menyebabkan penurunan debit air tanah di Desa Sumber Kembar, Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Akibatnya, 295 kepala keluarga di desa tersebut mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Kedua kecamatan tersebut memiliki struktur tanah yang sama dan berada di wilayah pegunungan. Meskipun upaya peningkatan infrastruktur pipanisasi telah dilakukan, debit sumber air tetap menurun dan tidak mencukupi kebutuhan warga. Harapan masyarakat adalah agar cuaca segera membaik sehingga kekeringan tidak semakin meluas.
Wilayah Blitar Selatan termasuk dalam kategori daerah rawan kekeringan. Topografi wilayah Blitar Selatan yang bergunung-gunung membuat sumber air mudah mengering saat musim kemarau tiba. (ted)