Medan (pilar.id) – Bicara tentang Pilpres 2024, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku akan terus berikhtiar hingga menit terakhir, Ia juga bertekad membawa dan menjadikan partai berlambang bintang mercy ini sebagai solusi masa depan bangsa.
“Kami tidak pernah tahu kondisi yang terjadi ke depan. Oleh karena itu, dinamika berjalan hingga saat ini masih cair,” kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution di Medan, Minggu (15/5/2022).
Ia pun menjelaskan, AHY tidak merasa sedang dalam posisi kesulitan, apalagi mengalami hambatan mengomunikasikan kepentingan pada tahun 2024.
Penjelasan ini pun nampak dalam diskusi panjang dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY di Simalem, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (14/5/2022) lalu.
Dalam rangkaian pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat yang dipimpin oleh Muhammad Lokot Nasution di Medan, Kamis (12/5), AHY sempat berwisata di Sumatera Utara
Usai melantik pengurus, putra presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menghadiri sejumlah acara, di antaranya pesta marga, mengunjungi Pusat Pasar Medan, melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Al-Mashun, berdialog dengan pengusaha muda, dan dialog rakyat di Kabupaten Deli Serdang.
Selain itu, AHY meresmikan Overlanding Indonesia Sumatera Utara di Simalem, Kabupaten Tanah Karo. Di sela-sela mendampingi kegiatan AHY, Syahrial melakukan banyak diskusi, termasuk membahas soal koalisi menjelang Pilpres 2024.
“Mas AHY tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Sambil terus-menerus melakukan dialog dengan rakyat, AHY juga berupaya berkomunikasi bersama penentu-penentu kebijakan di sejumlah partai politik. Mas AHY senantiasa berikhtiar dan mengikhtiarkan diri hingga batas akhir, last minute,” kata Syahrial.
Berkaca dari pengalaman, ketika Presiden Jokowi akhirnya memilih K.H. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI. Pertimbangan, penentuan dan keputusan politik menyangkut kepentingan bangsa, tidak bisa dengan tergesa-gesa.
AHY akan mendengarkan sebanyak-banyaknya masukan agar jernih hasil pemikiran partai ini, atau tidak hanya dari kalangan politik, tetapi juga dari civil society.
“Pada akhirnya, jika AHY akan maju sebagai calon presiden/calon wakil presiden, konteksnya adalah soal bangsa. Tidak lagi dibatasi hanya pada kepentingan kelompok atau partai. Apalagi, kepentingan pribadi,” kata Syahrial. (ret/hdl/ant)