Bandung Barat (pilar.id) – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menghadapi tantangan serius pasca banjir bandang yang menghantam Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, pada Rabu (27/3/2024) dini hari.
Dalam upaya memberikan bantuan segera kepada warga terdampak, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bersiap untuk bertindak cepat.
Banjir bandang yang disebabkan oleh genangan air dari sungai Cimeta, dengan arus yang deras, telah menyebabkan kerusakan parah di pemukiman warga. Tinggi air mencapai 40-70 sentimeter, mempengaruhi wilayah pemukiman di RW 13, RW 03, dan RW 14. Kantor desa Nyalindung melakukan pemetaan kerusakan yang mencakup pemukiman warga, fasilitas umum seperti jembatan, bahkan SDN Nyalindung.
Sebanyak 15 rumah mengalami kerusakan parah, tersebar di 3 RW, dengan dinding yang retak akibat air serta tertutup sampah dan lumpur.
Dampaknya, 30 keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, terutama yang rumahnya berada di sekitar sungai Cimeta. Salah satu jembatan yang putus berada di Kampung Guha Mulai RT 02 RW 14, akibat diterjang arus sungai yang ganas.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat untuk memberikan bantuan segera kepada warga terdampak. Kolaborasi dengan berbagai pihak dan koordinasi yang efektif diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan rehabilitasi wilayah yang terkena dampak banjir bandang ini. (ret/ted)