Surabaya (pilar.id) – Berangkat dari sebuah tugas kuliah, dua mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra, Surabaya ini, Sih Kawuryan Yulianes Kufa dan Gregorio Diovani, mengembangkan Teknologi Urban Farming berbasis Internet of Things (IoT) di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Wanita Serpis, Jemursari V Lapangan Fasum, Surabaya.
Teknologi ini, berdasar keterangan dari Keya, panggilan akrab Sih Kawuryan, merupakan teknologi yang memanfaatkan koneksi internet yang bisa akses dimana saja, tanpa harus datang ke lokasi. Tak hanya itu, sistem IoT juga bisa dikembangkan menjadi penyimpanan data.
“Data seperti suhu, kelembaban, kadar air tiap berapa jam sekali, bisa diambil datanya secara periodik. Selanjutnya server bisa dikembangkan lagi menjadi sebagai aplikasi seperti AI yang dapat memprediksikan kedepan seperti apa,” jelasnya
Tak hanya itu, dari program ini, kedua mahasiswa tersebut juga merancang sistem lainnya, seperti Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sistem Penyiraman Media Tanah Automatis, sistem Pengkabutan serta Pendeteksi Kada Air dan sebuah aplikasi bernama Serpis dengan sistem IoT, sebagai dashboard kontrol dan monitor sistem berbasis Android.
Program yang dimulai pada bulan Agustus sampai Desember 2021 ini, telah membantu kelompok tani wanita untuk menghidupkan kembali KRPL wanita Serpis yang sempat mati selama setahun dan tak menghasilkan.
Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Mansyur Hidayat, Pembina kelompok Tani Wanita Serpis. Adanya program ini, membuat kebun sayuran dapat panen dan dapat menjual hasil panen dengan mitra.
“Dari Juli sampai saat ini panennya sudah melebihi target kami, bahkan salah satu toko kelontong sayur yang biasanya mengambil sayuran dari Trawas sekarang mengambilnya dari kami,” ucap mahasiswa angkatan 2018 ini.
Ada beberapa jenis sayuran yang ditanam pada kebun sayur yang ditanam di KRPL Wanita Serpis ini, diantaranya selada, pakcoy, kangkung, caisim, kemangi, mint dan lainnya.
Dalam mewujudkan target, Keya menyampaikan jika semua juga tak lepas dari peran ibu-ibu di KRPL Wanita Serpis. Hingga dalam seminggu bisa panen dua kali
“Peran ibu-ibu disini sangat penting, seperti pembibitan, menanam, bersih-bersih, mengelola dan beli bibit. Mengontrol pH dan sebagainya,” sebut Keya mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini
Meski Keya dan Gregorio mengambil jurusan Teknik Elektro, namun bagi Keya sejak dulu dirinya menggemari dunia menanam, begitupun dengan Gregorio, ia lebih pada ingin membantu warga dalam membangun usaha.”Kita mencoba menggabungkan kedua hal yang berbeda, antara teknologi dan pertanian dan terbentuklah seperti sekarang,” ujar Keya.
Adanya teknologi yang diciptakannya sekarang, Keya dan Gregorio berharap kedepannya bagi yang melanjutkan di daerah tersebut dapat mengembangkan lagi dari yang sudah ada
“Kami berharap selanjutnya dapat menyempurnakan yang sudah kami kerjakan, supaya mitra-mitra yang kami layani saat ini semakin sukses dan makin luas,” harap Keya. (jel/hdl)