Jakarta (pilar.id) – Real Madrid dan Barcelona sebenarnya sama-sama dalam performa terbaik mereka menjelang laga El Clasico Senin (21/3/2022) dini hari tadi. Madrid baru saja menyingkirkan PSG dari Liga Champions dan memastikan diri melaju ke babak perempat final.
Begitu juga dengan Barcelona yang memastikan diri ke perempat final Europa League setelah menyingkirkan Galatasaray. Namun, Madrid menerima kabar kurang mengenakkan ketika striker andalan mereka Karim Benzema yang selalu mencetak gol di dua laga terkahir, harus menepi akibat cedera dan tak bisa bermain.
Namun, ternyata ketidakhadiran Benzema memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi Madrid. Mereka bukan saja kehilangan goal getter, tetapi juga kehilangan titik vokal di lini depan yang bisa membawa bola dan membagikan bola kepada para penyerang lainnya.
Hasilnya, bermain di kandang sendiri, Santiago Bernabue, Real Madrid harus rela menerima kekalahan telak 0-4 dari Barcelona. Carlo Ancelotti pun menurunakan susunan pemain yang tidak biasa.
Ia menggunakan formasi 4-2-4. Dengan Rodrygo di sayap kanan, Valverde di sayap kiri, dan Luca Modric bersama Vinicius Junior menjadi fals nine. Padahal, Avcelotti masih memiliki striker seperti Luka Jovic yang selama pertandiangan justru tidak diturunkan.
Bermain di kandang sendiri, Madrid sebenarnya sempat mendapatkan beberapa peluang di menit-menit awal dari skema serangan balik. Menit 4, Rodrygo mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol setelah berhasil mendapatkan bola di sisi kiri pertahanan Barcelona.
Sayang, tendangan Rodrygo dari luar kotak pinalti masih melenceng di sisi kiri gawang Ter Stegen. Begitu juga ketika Vinicius Junior menguasai bola di dalam kotak pinalti pada menit ke 6. Ia kemudian melakukan backpass yang disambut tendangan keras Casemiro. Sayang tendangannya masih melenceng di sisi gawang.
Menit ke-11 giliran Aubameyang yang mendapatkan kesempatan emas. Ia menerika umoan balik dari Ferran Torres yang menyisir sisi kiri pertahanan Madrid. Berada bebas di depan kotak pinalti tanpa kawalan, Auba gagal memaksimalkan kesempatan tersebut.
Tendangan kaki kirinya terlalu lemah dan bisa diantisipasi oleh Courtois. Menit ke-29 Auba kembali mendapatkan kesempatan. Kali ini bermula dari umpang silang Dembele yang menyisir sisi kanan Madrid.
Auba pun tak menyia-siakan kesempatan keduanya. Bola crossing Dembele disundul dari tiang dekat untuk membuat Barcelona unggul 0-1.
Menit 35, Vinicius kembali mendapatkan peluang melalui serangan balik. Ia mendapatkan unoan trobosan dan berhasil one on one dengan Ter Stegen. Sayang, kaki Vini selio dengan boal tepat ketika Ter Stegen bersusaha memblok dengan kaki.
Vini kemudian diving dan bola berhasil diselamatkan barisan pertahanan Barcelona. 3 menit berselang, Barcelona kembali mencetak gol. Bermula dari sepakan pojok, bek muda Barcelona, Araujo berhasil melakukan sundulan keras yang tak bisa dihalau Courtois untuk membawa Barcelona unggul 0-2.
Babak pertama berakhir untuk kemenangan Barca 0-2. Memasuki babak kedua, Barca langsung tancap gas sejam menit awal. Pertandingan baru berjalan satu menit, Ferran sudah mendapatkan kesempatan emas.
Terbebas dari jebakan offside, Ferran berlari sendirian setelah menerima umpan dari Pedri dan one on one dengan Courtois. Sayang, tendangan placing yang dilakukan Ferran masih sedikit menyamping dari gawang.
Menit 47 Barca kembali mendapat gol. Bermula dari kombinasi Franky de Jong dan Dembele di sisi kiri. De Jong kemudian memberikan umpan terobosan ke Auba, ia lalu melakukan back heel ke sisi kiri. Ferran yang menerima umpan langsung melakukan tembakan keras dan membawa Barca unggul 0-3.
Menit 51, Barca memperkokoh keunggulan dengan mencetak gol keempat. Meski hakim garis sempat mengangkat bendera offside, tetapi VAR kemudian mengesahkan gol cantik Auba yang melakukan flick melewati kepala Coutois.
Di sisa pertandingan, Barca dan Madrid beberapa kali mendapatkan kesempatan. Auba juga mendapatkan kesempatan untuk mencetak hattrick di menit ke 57, sayang tendangannya sambil menjatuhkan diri menerima umpan dari Jordi Alba masih melebar.
Kekalahan ini memang tak membuat Madrid tergusur dari puncak klasemen. Tetapi, Barcelona yang memenangkan gengsi dan fame di laga El Clasico kali ini. Sekaligus merupakan bukti dari progres tim asihan Xavi Hernandez yang mencoba kembali ke permainan terbaiknya. (fat)