Jakarta (pilar.id) – Film Missing (2023) yang segera tayang dibioskop Indonesia memberi pelajaran yang sangat penting bagi kita semua.
Film ini berkisah tentang June, diperankan oleh Storm Reid, yang panik bukan kepalang saat ibunya hilang di Kolombia saat berlibur dengan kekasih barunya. Langkah June untuk mencari ibunya terhalang birokrasi internasional.
Remaja ini, secara kreatif, mencoba menggunakan semua teknologi terbaru di ujung jari untuk mencoba dan menemukannya sebelum terlambat.
Sayang, seiring langkah pencarian itu, ia malah berhadapan dengan banyak penemuan. Bukti digital yang ia kumpulkan bukan memberi banyak jawaban, tapi malah memberikan makin banyak pertanyaan. Ya, June perlahan tapi pasti malah menemukan rahasia penting tentang siapa ibunya.
Sebentar, bukti digital? Ya, bukti digital. Tapi ini hanya sebutan umum, bukan bukti digital dalam konteks hukum, yakni informasi atau data yang disimpan dalam bentuk digital dan dapat digunakan sebagai bukti dalam proses investigasi atau persidangan.
Bukti digital bisa berupa pesan teks, email, foto, video, rekaman suara, data meta, dan informasi digital lainnya.
Nah, yang dilakukan June adalah jalan penting yang perlu diketahui bersama jika kita berhadapan dengan situasi yang sama. Tentu, harapannya ini tidak akan pernah terjadi. Tapi jika terjadi, kita bisa mulai dari data-data yang dikumpulkan produk teknologi berikut.
GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terakhir seseorang sebelum hilang. Hal ini dapat membantu tim pencari untuk mengidentifikasi area yang harus dicari dengan lebih fokus.
CCTV (Closed Circuit Television)
Jika seseorang hilang di area perkotaan atau di dekat gedung-gedung, kemungkinan besar ada kamera CCTV yang merekam aktivitas di sekitarnya. Tim pencari dapat memeriksa rekaman CCTV untuk melihat apakah ada petunjuk mengenai keberadaan orang yang hilang.
Pencitraan Satelit
Teknologi pencitraan satelit dapat memberikan gambaran luas dari suatu wilayah dan membantu tim pencari untuk melihat apakah ada pergerakan atau tanda-tanda keberadaan orang yang hilang.
Drone
Drone dapat digunakan untuk mencari orang yang hilang di area yang sulit dijangkau atau berbahaya. Drone dapat membantu tim pencari untuk mencari di tempat yang lebih tinggi atau terjal, sehingga memperluas area pencarian.
Sosial Media
Sosial media dapat menjadi sumber informasi yang sangat berguna dalam mencari orang yang hilang. Keluarga atau teman dekat orang yang hilang dapat memposting informasi mengenai keberadaannya di media sosial, sehingga orang lain dapat membantu mencari dan melaporkan jika menemukan informasi terkait.
Aplikasi Pencarian Orang
Terdapat beberapa aplikasi yang dapat membantu mencari orang yang hilang, seperti Aplikasi Pencarian Anak Hilang (APAH) yang dikembangkan oleh Kementerian Sosial RI. Aplikasi ini dapat membantu orang untuk melaporkan orang yang hilang dan juga membantu tim pencari dalam melakukan koordinasi dan pemberian informasi.
Sekali lagi, harapan kita adalah ini semua tidak terjadi. Tetapi jika ini terjadi, kita bisa melakukan sesuatu dengan mencari data-data alternatif untuk membantu polisi. (hdl)