Pontianak (pilar.id) – Sejumlah mahasiswa mendatangi gedung DPRD Kalbar Senin (11/04/2022). Berharap anggota DPRD bisa menjadi penyambung lidah masyarakat terkait keluh kesah yang ada, mereka menuntut
sejumlah kesulitan yang tengah dihadapi oleh masyarakat diantaranya sulitnya minyak goreng, masih ditemukannya stunting serta karhutla yang masih terus terjadi setiap tahunnya.
Berbeda dengan massa lain, Forum Koordinasi BEM se-Kalbar menyalurkan tuntutan dengan cara beraudiensi di hadapan sejumlah perwakilan Anggota DPRD Kalimantan Barat di Ruang Meranti.
“Banyak polemik yang dirasakan masyarakat sekarang, salah satunya minyak goreng yang melimpah namun harganya cukup mahal. Dari 14 kabupaten kota di Kalbar stunting masih ditemukan, tak hanya itu kebakaran hutan dan lahan menjadi langganan setiap tahunnya,” tegas Ketua Forum Koordinasi BEM Kalimantan Barat Abdur Rahman.
Wakil Ketua DPRD Kalbar Suryansyah mengatakan akan menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarkaat selama ini dirinya pun berharap apa yang menjadi amanah ini dapat diterima pemerintah dan menimbulkan kebijakan baru.
“Hal ini akan menjadi acuan kami agar dapat disampaikan kepada pemerintah pusat, kami paham apa yang dirasakan masyarakat sehingga kami akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya. (dinaprihatini)